Bandar Lampung
Minyak Goreng Berlimpah di Pasar Bandar Lampung, Harga Masih Mahal Rp 25 Ribu per Liter
Kini tidak ada lagi ibu-ibu yang antre atau mencari-cari minyak goreng seperti sebelumnya.
Menurut Holmin, saat ini konsumen banyak cari migor kemasan di minimarket.
Sementara kalau di pasar tradisional, mencari minyak goreng curah.
Sayangnya, minyak goreng curah sedang kosong.
"Kalau saat ini minyak curah kosong. Untuk harga nanti tergantung agen ngasih berapa," kata dia.
Pedagang di Pasar Pasir Gintung, Atik (30), menuturkan, saat ini pembelian minyak goreng sepi, tidak seperti saat sedang langka.
"Kalau kemarin datang dari agen 5 dus, gak sampai dua hari sudah habis. Kalau sekarang, masih banyak minyak gorengnya. Yang beli sepi," kata Atik.
Ia menjual minyak goreng kemasan bermerek Rp 24 ribu/liter dan Rp 48 ribu/2 liter.
"Mungkin karena harganya tinggi. Jadi warga beli semampunya. Jadi stok masih banyak," kata dia.
Hal senada diungkapkan pedagang Pasar Tamim Kota Bandar Lampung, Ijal.
Menurut dia, pembelian minyak goreng mengalami penurunan.
Padahal, stoknya sudah banyak.
"Untuk yang kemasan kurang ya, kebanyakan mereka cari yang curah. Mungkin karena minyak curah itu masih disubsidi pemerintah. Namun saat ini, pasokan minyak curah belum datang dari agen. Sudah lebih satu minggu ini barangnya gak masuk," kata Ijal.
"Rata rata yang beli minyak goreng curah ini dari pedagang juga, sekali beli bisa sampai 10 liter. Kalau orang biasa paling beli kemasan 1 liter," kata Ijal.
Mengakali sepinya pembeli minyak goreng, Ijal mengatakan jika tokonya menyediakan minyak goreng premium ukuran 1/4 kilogram.
Minyak goreng premium tersebut dikemas ulang dan dijual dengan harga Rp 7.000 perbungkus ukuran 1/4 liter.