Lampung Selatan

Jelang Ramadan Warga Diminta Waspada Kawasan Rawan di Lamsel

jelang Ramadan, masyarakat diminta untuk mewaspadai beberapa titik-titik black spot (titik hitam) atau rawan di Lampung Selatan.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: soni
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin mengatakan jelang Ramadan, masyarakat diminta untuk mewaspadai beberapa titik-titik black spot (titik hitam) atau rawan di Lampung Selatan.

"Seperti yang kita ketahui bahwa lalu lintas di Lampung Selatan ada 3 bagian. Lintas timur, jalan lintas sumatera (Jalinsum), dan juga Jaln Tol Trans Sumatera (JTTS). Dari ketiga ruas tersebut terdapat beberapa black spot atau titik rawan yang harus diwaspadai ketika melintas di jalan tersebut," kata Edwin, pada Selasa (22/3/2022).

"Untuk jalur jalan lintas sumatra (Jalinsum) titik Blackspot berada di daerah tanjakan Tarahan, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung. Untuk jalan lintas pantai timur wilayah titik blackspot berada di tanjakan Gunung Pancong di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang. Dan untuk wilayah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) kapolres menyatakan berada pada dititik KM 30-40, tepatnya di wilayah Kalianda dan Sidomulyo," jelasnya.

Edwin menjelaskan ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan di titik black spot tersebut.

Di antaranya kontruksi jalan, lampu penerangan jalan yang minim, dan bisa juga karena disebabkan oleh kelalaian pengendara itu sendiri

"Beberapa penyebab kecelakaan di JTTS karena kondisi jalan yang tidak rata. Sehingga menyebabkan ban kendaraan menjadi oleng. Dan laju kendaraan menjadi tidak stabil," ujarnya

"Selain itu lampu penerangan jalan yang minimnya turut andil sebagai penyumbang angka kecelakaan di lokasi jalan tol tersebut. Jalan yang lurus membuat pengemudi memacu kendaraan lebih cepat. Sehingga kurang fokus," katanya

Edwin mengatakan untuk diwilayah Tarahan, pihaknya meminta agar box penghentian atau jalur penyelamatan diperbaiki, sehingga saat terjadi rem blong, kendaraan dapat masuk ke jalur tersebut.

"Untuk di Tarahan itu kan tanjakanya terlalu tinggi. Dan turunannya juga terlalu curam dan panjang. Jadi jalur penyelamatan harus diperbaiki. Faktor penyebab lainnya karena kendaraan yang digunakan over load, over dimention (Odol). Akibatnya, daya cengkram rem pada kendaraan menjadi kurang maksimal," pungkasnya.

Baca juga: Kapolres Lampung Utara Tinjau Titik-titik Rawan Banjir di Kotabumi

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved