Bandar Lampung
Jelang Ramadan 2022, Harga Kebutuhan Pokok di Bandar Lampung Stabil
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (27/3/2022), harga bawang merah di Pasar Tugu Rp 30 ribu per kg.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Menjelang bulan suci Ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung relatif stabil.
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (27/3/2022), harga bawang merah di Pasar Tugu Rp 30 ribu per kg.
Harga tersebut masih sama dengan beberapa hari sebelumnya.
"Masih normal, memang minggu belakang sempat naik dengan harga Rp 32 ribu per kilo," kata Ami, pedagang Pasar Tugu.
Bahan pokok lainnya juga terpantau normal.
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Awal Tahun 2021 di Lampung Selatan Relatif Stabil
Sudah beberapa pekan ini bawang putih stabil di harga Rp 25 ribu-Rp 26 ribu per kg.
Sementara itu, harga cabai merah biasa diakui sejumlah pedagang sempat naik-turun sejak beberapa hari terakhir.
Di Pasar Smep, cabai merah dijual dengan harga Rp 38 ribu per kg.
Dua hari sebelumnya sempat menyentuh angka Rp 40 ribu per kg.
Tidak jauh berbeda, harga cabai merah di Pasar Way Halim Rp 39 ribu per kg.
Begitu juga dengan bahan pokok lainnya seperti terigu dan gula.
Dua jenis bahan pokok ini tidak mengalami perubahan sejak dua pekan terakhir.
Pedagang kelontong di Pasar Way Halim, Putra (30), mengatakan, harga tepung terigu Cakra Kembar Rp 12 ribu per kg.
Sedangkan harga gula pasir curah Rp 14 ribu per kg.
"Gak naik, dari kemarin kemarin juga kita jual segitu," kata Putra.
Baca juga: Promo Indomaret Hari Ini 11 Juli 2020, Diskon Barang Kebutuhan Pokok hingga Sehari-hari
Putra mengatakan, harga tepung terigu dan gula pasir diprediksi bakal mengalami kenaikan saat bulan Ramadan.
Hal itu dikarenakan konsumsi masyarakat akan kedua kebutuhan pokok ini ikut mengalami peningkatan.
"Apalagi saat mau mendekati hari Lebaran, biasanya naik tapi gak terlalu tinggi," tuturnya.
Putra menyebut stok gula pasir dan tepung terigu dari agen terbilang lancar.
Bahkan Putra mengaku persediaan di toko miliknya pun masih banyak.
"Yang masih susah didapat ini minyak goreng curah. Kalaupun ada, kita gak bisa jual murah," kata Putra.
Namun sudah beberapa pekan ini tidak ada pengiriman dari agen.
"Minyak curah kosong. Kalau yang kemasan per liter Rp 24 ribu," sebutnya.
Sementara yang mengalami kenaikan yakni harga telur ayam ras, yakni dari Rp 23.500 per kg, naik menjadi Rp 24.000 per kg.
Menurut pedagang, kenaikan ini dipengaruhi harga jual dari tingkat peternak yang mengalami kenaikan.
"Dari sana kita ambil Rp 23 ribu per kilo. Biasanya cuma Rp 21 ribu sampai Rp 22 ribu," kata Yasmin.
Yasmin menyebut, harga ayam potong tidak mengalami kenaikan, yakni Rp 40 ribu per kg.
"Ayam normal, dari minggu kemarin segitu harganya," imbuhnya.
Begitu juga harga daging sapi.
Pedagang daging sapi di Pasar Bambu Kuning menyebut harga saat ini Rp 125 ribu per kg.
Harga tersebut naik Rp 5.000 per kg dari beberapa hari sebelumnya.
"Kemarin kan sempat naik sampai Rp 130 ribu per kilo, turun Rp 120 ribu. Sudah beberapa hari ini stabil di harga Rp 125 ribu per kilo," kata Yasmin.
Yasmin mengaku ketersediaan stok daging ayam maupun daging sapi bisa dikatakan lancar.
Bahkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ayam dan daging sapi masih normal.
"Biasa-biasa aja ya. Gak begitu banyak yang beli. Biasanya ramai beli daging sehari sebelum puasa," sebutnya.
Yasmin menambahkan, kecenderungan meningkatnya konsumsi daging saat menjelang Lebaran.
"Kalau mau dekat dekat Lebaran biasanya naik. Tapi berapa pun harganya, masih dibeli juga," kata dia.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )