Utang Dorce Gamalama Diungkit Kakak Kandungnya, Elita Minta Audit Uang Donasi

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kakak kandung almarhum Dorce Gamalama minta uang donasi pengobatan diaudit, lantaran berhubungan dengan utang-utang adiknya semasa hidup.

Kakak kandung Dorce Gamalama, Elita membongkar satu hal polemik yang terjadi saat ini, seusai mendiang adiknya meninggal dunia.

Selain polemik harta warisan, Elita menyebut ada masalah baru yakni ada pihak yang diduga ingin menyelewengkan uang donasi penyembuhan Dorce Gamalama.

Karena dugaan tersebut, pihak Elita ingin sekali melakukan audit uang donasi Dorce Gamalama yang didapat dari banyak orang, untuk proses penyembuhan.

"Karena pihak mereka (anak angkat Dorce), bilang sudah melunasi hutang-hutang (Dorce)."

Baca juga: 40 Hari Dorce Gamalama Wafat, Keluarga Kandung Pertanyakan Surat Wasiat Almarhum

Baca juga: Uang Donasi Pengobatan Dorce Gamalama Rp 500 Juta Diduga Mau Diselewengkan

"Makanya muncul lah pertanyaan dan kami meminta uang donasi diaudit," kata kuasa hukum Elita, Husni Thamrin dalam jumpa pers di kawaaan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022).

Audit tersebut, kata Husni, Elita ingin mengetahui berapa total uang donasi yang didapat untuk proses penyembuhan penyakit Dorce.

"Berapa total orang menyumbang, berapa total untuk dikembalikan utang."

"Tapi harus diingat, yang berhak melakukan pembayaran pelunasan utang itu bukan mereka," ucapnya.

"Mereka itu siapa sih? Mereka ngaku anak angkat, saya pertanyakan lagi, anak angkat yang kayak gimana."

"Ada keberadaan data mereka? Cuma ngga saya singgung," tambahnya.

Alasan meminta audit dikarenakan menurut Husni, agar orang-orang yang memberikan donasi mengetahui dikemanakan uang tersebut setelah Dorce tiada.

Baca juga: Celine Evangelista Pangku Anaknya yang Sakit, Kondisi Wajahnya Jadi Sorotan

Baca juga: Postingan Reza Arap Jadi Sorotan Usai Serahkan Uang Pemberian Doni Salmanan ke Polisi

"Keluarga Dorce wanti-wanti sama saya apabila ada temuan kejanggalan laporkan."

"Supaya orang menyumbang merasa lega, bahwasanya mereka tepat menyumbang itu," jelasnya.

Husni mengatakan pihaknya sempat melacak ada pengiriman uang sebesar Rp 25 juta.