Razia Indekos di Bandar Lampung, Petugas Ciduk 5 Pasangan Non Pasutri

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Satuan Samapta Polresta Bandar Lampung menggelar razia indekos dan penginapan di Bandar Lampung, Sabtu (9/4) malam.

Razia yang dilakukan untuk meningkatkan ketertiban masyarakat di bulan Ramadan ini menyisir sejumlah tempat penginapan.

Dalam giat tersebut personel yang tergabung dalam patroli tim walet merazia indekos dan penginapan di Jalan RA Kartini dan Jalan Gatot Subroto.

Hasilnya, didapati 5 pasangan tidak sah yang mengakui tinggal satu kamar di indekos tersebut.

Kelima pasangan tidak sah ini langsung digelandang ke Mapolresta Bandar Lampung untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Wali Kota Mengaku Sulit Bersihkan Jejak Vandalisme di Bandar Lampung 

Baca juga: 5 Pasangan Muda Terjaring di Indekos Kawasan Bandar Lampung, 3 Perempuan Masih 17 Tahun

Kasat Samapta Polresta Bandar Lampung, Kompol Suwandi mengatakan, razia dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat.

Suwandi mengakui pihaknya banyak menerima laporan masyarakat mengenai indekos yang kerap dijadikan tempat tinggal pasangan tidak sah atau di luar nikah.

"Ada 5 pasang muda mudi kita bawa ke Polresta. Mereka ini disinyalir menjadikan penginapan untuk berbuat asusila," kata Suwandi, Minggu (10/4).

Suwandi menjelaskan, dari ke 5 pasangan tersebut rata-rata masih berusia remaja. Bahkan ada 3 orang perempuan yang diamankan itu masih berusia 17 tahun.

"Kita bawa ke polres karena mereka juga tidak punya kartu identitas diri," kata Suwandi.

Berdasarkan pengakuannya, lanjut Suwandi, pasangan ini sudah lama tinggal dalam satu kamar di indekos yang dirazia tersebut.

Pasangan tersebut juga mengakui sudah sering melakukan hubungan seperti suami istri semenjak tinggal di indekos.

Baca juga: Oknum ASN di Bandar Lampung Digerebek Istri, Tepergok Tinggal Bareng Wanita Lain

Baca juga: Banyak Pengendara di Bandar Lampung Abai Aturan, Nongkrong di Atas Zebra Cross

"Iya pengakuan mereka sering begitu, mirisnya karena mereka ini statusnya masih pacaran, belum menikah," kata Suwandi.

Suwandi menyebut indekos memang rawan menjadi tempat berhubungan antara laki-laki dan perempuan.

Dia juga tak menampik indekos tersebut menjadi tempat transaksi seksual, antara penyedia jasa dan penggunanya.