Bandar Lampung
Peringatan Hari Kartini di Lapas Perempuan Bandar Lampung, Warga Binaan Unjuk Karya di Fashion Show
Para model yang berlenggak lenggok memeragakan busana juga dari warga binaan. Suasana ceria terlihat di area parkiran Lapas Perempuan Bandar Lampung.
Ia menyadari dihukum karena kesalahannya sendiri dan dirinya sangat menyesal.
Untuk itu, selama berada di jeruji besi ia berusaha tetap berkarya.
Ia belajar menjahit hingga akhirnya bisa membuat busana sendiri. Ia telah membuat banyak kebaya dan hasilnya dijual kepada siapa saja yang ingin membeli.
"Saya bisa buat satu kebaya satu hari. Kebaya-kebaya ini dijual sama pihak Lapas. Nanti kalau laku dapat bagi hasil. Jadi meski di dalam penjara, masih bisa berkarya," jelasnya.
Rechi Ferlian menuturkan, sangat senang dengan peringatan Hari Kartini ini.
Kegiatan itu merupakan salah satu hiburan bagi para warga binaan sekaligus menunjukkan hasil karya yang telah dibuat.
Ia mengaku telah membuat baju kebaya, kue, kerajinan tangan Tapis dan banyak lagi.
"Meski di dalam penjara, harus tetap berkreasi. Bisa di bidang pertanian, perindustrian, perikanan. Barang-barang kita bisa dijual kepada petugas atau masyarakat di sekitar," ujarnya.
Kasubsi Sarana Kerja Lapas Perempuan Bandar Lampung Elka Chrisdiawanti mengatakan, perayaan Kartini seperti fashion show bagi warga binaan Lapas ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat Kartini.
Dengan penampilan fashion show ini para napi menunjukkan hasil karya yang dihasilkan dan dijahit serta diproduksi di dalam Lapas.
"Kegiatan ini sebagai wadah referensing napi selama masa pidana dalam Lapas dan selain fashion show ini ada juga lomba dai," kata Elka.
Elka menuturkan, pihaknya juga menggelar one day one prison.
Dalam kegiatan ini, para warga binaan menujukan produk hasil karyanya untuk diperjualbelikan kepada pegawai Lapas.
"Jadi kebaya yang dikenakan itu merupakan hasil karya dari para napi. Jadi saat nanti mereka keluar Lapas sudah memiliki keahlian. Lapas ini juga menerima order gamis Lebaran batik. Setelah hasil karya terjual ada premi untuk para warga binaan," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/bayu saputra)