Wawancara Eksklusif

Lima WNI Asal Lampung Berhasil Pulang dari Turki, Ikhwanul: Tadinya Kami Pikir Mustahil Bisa Pulang

Lima orang warga Lampung yang terdampar di Turki akhirnya kembali ke kampung halamannya di Bumi Ruwai Jurai.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
M Ikhwanul Muslimin (bertopi) dan Bambang Kurniawan saat diwawancarai Tribun Lampung di Kantor BP2MI Bandar Lampung, Rabu (27/4/2022) 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Lima orang warga Lampung yang terdampar di Turki akhirnya kembali ke kampung halamannya di Bumi Ruwai Jurai, Rabu (27/4/2022).

Kelimanya terdampar di Turki sejak November-Desember 2021 setelah dijanjikan kerja ke Polandia.

Berikut petikan wawancara Tribun dengan Muhammad Ikhwanul Muslimin, satu dari lima WNI asal Lampung yang berhasil pulang ke Lampung.

Mereka diwawancarai Tribun saat tiba di kantor BP2MI Lampung, Rabu.

Bagaimana perasaan Anda dan kawan-kawan setelah sampai di Lampung?

Alhamdulillah senang sekali.

Kami sangat berterima kasih kepada semua instansi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BP2MI serta semua pihak yang terlibat membantu dalam kepulangan kami.

Kepulangan kami ini seperti mimpi. Sebab selama dua bulan kami proses pulang itu hampir mustahil.

Namun alhamdulillah dengan difasilitasi negara, dengan kehadiran negara dan semua pihak, kami bisa pulang.

Pada hari ini yang pulang yakni Muhamad Ikhwanul Muslimin, Yuli Winata, Imam Taufiq Hidayat, Bambang Kurniawan.

Kemarin mampir ke kantor BP2MI di Jakarta, ada aktivitas apa di sana?

Mereka menyambut kami dan juga memfasilitasi kepulangan kami.

Mereka ingin tahu keadaan kami dan kami langsung diterima oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Bisa diceritakan bagaimana awalnya Anda dan kawan-kawan bisa disalurkan oleh agen PMI yang diduga agen ilegal?

Kami diiming-imingi kerja ke Polandia dengan gaji Rp 10 juta-Rp 15 juta setiap bulannya.

Namun selama setahun tidak ada progres.

Akhirnya mereka (agen TKI) inisiatif untuk mentransitkan kami di Turki selama tiga bulan.

Selama tiga bulan di sana, tidak ada juga progres untuk kita kerja ke Polandia.

Akhirnya kami menuntut pulang, karena di sana kami terlantar.

Anda dan kawan-kawan memilih sendiri agen itu atau seperti apa?

Kami ditawari. Katanya, agen itu satu-satunya perusahaan yang legal untuk memberangkatkan TKI ke Polandia.

Tapi ternyata setelah dokumen dan berkas kami cek, itu semua sudah kedaluwarsa.

Dan kemarin itu sempat dari pihak PT tempat kami daftar mengatakan kalau nama perusahaannya dicatut.

Mengapa memilih bekerja di Polandia?

Awalnya kami ingin pergi ke negara lain seperti Taiwan.

Tapi untuk saat itu Taiwan tidak menerima TKI karena pandemi Covid-19.

Akhirnya ada opsi ke Polandia.

Dan kami tertarik, karena ada rasa Eropanya.

Lalu bagaimana bisa terdampar di Turki?

Jadi kami diterbangkan ke Turki dengan janji selama 3 bulan.

Katanya untuk sementara.

Kami dibuatkan KTP Turki untuk proses ke Polandia.

Tapi selama 3 bulan tidak ada kejelasan.

Sampai kami tidak kerja, telantar, terluntang lantung.

Makan sehari sekali, sampai makan satu bungkus mi untuk empat orang.

Sempat kehabisan uang, lalu bagaimana makan dan tidur?

Kami tidur seadanya, di lantai beralaskan karpet.

Tidurnya di mess kawan.

Makan juga seadanya, mi instan setiap hari.

Tapi kalau makanan tidak ada, kami tidur untuk menghilangkan lapar.

Akhirnya bagaimana Anda dan kawan-kawan bisa viral terdampar di Turki?

Awalnya kami jalan untuk mencari mess yang ingin kami tinggali.

Mess milik kawan.

Kami berjalan bersama mencari mess tersebut.

Kemudian muncul inisiatif dari salah satu kawan untuk membuat video yang menceritakan kondisi kami.

Harapannya, pemerintah mendengar dan menolong kami.

Kebetulan saya ada seorang teman jurnalis dan meminta bantuan dia untuk di-blow up.

Setelah pulang ke Lampung, apakah ada niatan lagi pergi untuk bekerja ke luar negeri?

Insya Allah ada.

Sebab, uang yang sudah keluar kemarin itu uang pinjaman.

Jadi bagaimana caranya harus dikembalikan.

Insya Allah ingin ke Taiwan.

Ada rencana apa dalam waktu dekat?

Alhamdulillah karena saya sudah pulang ke kampung halaman di Lampung ini, maka akan ada acara tasyakuran karena sudah kembali dengan selamat.

Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami.

Khususnya bagi BP2MI, kepolisian, dan juga Pemerintah Provinsi Lampung serta semua pihak yang membantu kepulangan kami.

(Tribunlampung.co.id/bayu saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved