Lebaran 2022
Lebaran Tetap Berlayar, Nahkoda Kapal Minta Maaf pada Keluarga Tak Bisa Mudik
Karena harus berlayar dari pelabuhan ke pelabuhan, nahkoda beserta awak kapal yang bertugas saat hari raya Idul Fitri dan tidak bisa mudik.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id, Bakauheni - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen bertemu keluarga di kampung halaman bagi banyak orang.
Meski demikian, banyak juga kaum Muslimin yang tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga karena harus menjalankan tugas. Salah satunya adalah Nahkoda dan Awal Kapal.
Karena harus menjalankan tugas berlayar dari pelabuhan ke pelabuhan, nahkoda beserta awak kapal yang bertugas saat hari raya Idul Fitri dan tidak bisa berkumpul bersama keluarga.
Seperti yang dialami Kapten Kapal Abdul Bagja yang harus bertugas melayani penumpang yang hendak menyeberang ke Merak atau Bakauheni, Lampung.
Meski tak bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga merayakan Lebaran, Kapten Abdul mengaku ikhlas.
Baca juga: Suasana Salat Idul Fitri di Atas Laut Dalam Perjalanan dari Bakauheni ke Merak
Baca juga: 427 Warga Binaan Lapas Kalianda Dapat Remisi Lebaran 2022, Tiga Langsung Bebas
"Tidak apa tak pulang asal pemudik sampai tujuan," kata Kapten Abdul saat berlayar mengarungi Selat Sunda dari Merak menuju Bakauheni Lampung Selatan, Senin (2/5/2021).
"Walaupun Lebaran kapal harus tetap berlayar," imbuhnya.
Kapten Abdul menyampaikan maaf kepada keluarga karena belum bisa bersama di Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
"Tentunya ingin bersama keluarga di hari Lebaran seperti ini, tapi demi mengantarkan pemudik ke pelabuhan, keluarga pasti bisa memaklumi," ucapnya haru.
Pada momentum Lebaran, Kapten Abdul menjelaskan, ia bersama awak kapal dan pemudik selalu melaksanakan shalat idul fitri di kapal.
Awak kapal sendiri terdiri dari 33 orang dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Saat disinggung hari libur bagi awak kapal, Kapten Abdul menjelaskan, awak kapal mendapat libu 1 kali dalam satu bulan.
"Seluruh awak kapal berkesempatan bertemu keluarga hanya 1 kali dalam sebulannya. Namun ada juga kebijakan cuti selama 7 hari dalam satu tahun," jelasnya.
Sebagai penutup, Kapten Abdul menghimbau kepada pemudik agar selalu berhati-hati di jalan.
"Bagi pemudik berhati-hati lah di jalan, utamakan keselamatan, ingat keluarga menantikan anda pulang," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)