Lampung Selatan
Dinas Peternakan Lamsel Imbau Peternak Perhatikan Sanitasi Kandang, Cegah Penyakit Kuku dan Mulut
Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau kepada peternak untuk selalu memperhatikan kebersihan atau sanitasi kandang.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau kepada peternak untuk selalu memperhatikan kebersihan atau sanitasi kandang untuk mengantisipasi tertularnya penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak.
Sebelumnya diberitakan, di daerah Jawa Timur ada hewan ternak yang teridentifikasi penyakit kuku dan mulut
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 1.247 sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, Jawa Timur terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bahkan, PMK di Kabupaten Gresik yang semula diketahui hanya di lima kecamatan, kini terkonfirmasi merambah hingga ke tujuh kecamatan.
Diberitakan Kompas.com pada (9/5/2022), dari total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi berjumlah 959 ekor, sebanyak 729 ekor sapi di antaranya terindikasi terjangkit PMK.
Kondisi di Gresik tersebut, menyebabkan 13 ekor sapi di antaranya, mati akibat terserang PMK.
Terkait hal itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan Rini Ariasih pun angkat bicara.
Menurutnya, para peternak hewan harus selalu memperhatikan kebersihan atau sanitasi kandang untuk mengantisipasi tertularnya penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak.
"Kepada peternak juga kami mengimbau untuk selalu memperhatikan sanitasi kandang. Kebersihan kandang itu harus. ya yang namanya virus itu mudah menyebar ya. Jadi langkah-langkah antisipasi sudah kita jalankan dan memang kita harus bergerak," kata Rini, Rabu (11/5/2022).
Ia menambahkan untuk membuat desifektan tidak terlalu sulit, bisa menggunakan deterjen
"Kalau untuk disemport desifektan untuk keseluruhan, sepertinya tidak memungkinkan ya. Tapi kita mengingatkan ke seluruh peternak untuk swadaya. Memperhatikan sanitasi atau kebersihan kandang. Sebenarnya sanitasi kandang juga tidak terlalu sulit. Bisa menggunakan deterjen dan disemportkan ke kandang hewan ternak. Jadi itu udah langkah-langkah antisipasi," ujarnya.
Rini menjelaskan ketika sudah ada daerah yang teridentifikasi pihaknya langsung memberhentikan pengirimannya dari daerah tersebut.
"Kalau sebelumnya iya. Tetapi sebelum H- lebaran sebelum ada yang terdeteksi di Jawa Timur itu kita udah langsung stop pengirimannya. Setelah itu kita perketat. Apalagi setelah ada daerah yang tertular. Juga yang terduga. Walaupun yang terduga. Daerah terduga itu daerah yang berbatasan dengan daerah tertular. Seperti yang di jawa timur itu ada beberapa kabupaten. Tidak semua kabupaten. Tapi sudah termasuk daerah tertular dan daerah terduga," katanya
"Surat edarannya sedang kita konsep. Nanti kalau sudah jadi kita bagikan ke peternak hewan. Itu secara umum langka antipasipasinya sudah kita lakukan," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)