Bandar Lampung

Gelagat Pria Asal Lampung Selatan Sebelum Hilang, Istri: Sering Chatting Perempuan

Seorang suami menghilang usai pamit mudik untuk berlebaran di Lampung Selatan. Laki-laki bernama Antawi (36) itu merupakan buruh sawit di Riau.

Editor: Kiki Novilia
Screenshot facebook
Unggahan Facebook Rahma (33) warga Desa Bathin Betuah, Mandau, Bengkalis, Provinsi Riau sedang mencari keberadaan sang suami yang hilang usai pamit mudik ke Lampung Selatan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang Suami Menghilang usai pamit mudik untuk berlebaran di Lampung Selatan.

Laki-laki bernama Antawi (36) itu merupakan buruh perkebunan sawit di Riau.

Namun kini, dirinya menghilang tanpa kabar dan dicurigai sang istri pergi selingkuh dengan wanita lain. 

"Sering ketahuan dia chatting sama perempuan lain. Tapi demi anak saya gak pernah ributkan hal itu," kata Rahma (33) kepada Tribun Lampung.

Keluarga Antawi di Lampung Selatan pun mengabarkan bahwa suaminya belum juga sampai ke kampung halaman.

Baca juga: Istri Curiga Suami Selingkuh, Pamitnya Mudik ke Lampung tapi Menghilang

Baca juga: Heboh Polwan Laporkan Suaminya Selingkuh hingga Punya Anak dari Hubungan Gelap

Rahma (33) warga Desa Bathin Betuah, Mandau, Bengkalis, Provinsi Riau kini bingung mencari keberadaan suaminya.

Suami yang diketahui bernama Antawi pamit untuk mudik lebaran ke Lampung Selatan, sejak H-3 Lebaran kemarin, naum hingga kini tak ada kabarnya.

Pria yang menikahinya sejak 14 tahun silam itu kini hilang jejaknya.

Bahkan keluarga Antawi di Lampung Selatan, juga tidak mengetahui keberadaannya.

"Pamit mau mudik, tapi karena masalah biaya jadi cuma suami saya sendiri yang berangkat," kata Rahma, Sabtu (14/5/2022).

Rahma menjelaskan, awalnya nomor ponsel sang suami masih aktif meski masih dalam perjalanan dari Bengkalis- Lampung Selatan.

Namun H-1 Lebaran, atau pada hari Minggu (1/5/2022) nomor ponsel suaminya tak dapat dihubungi lagi.

Baca juga: Emosi Dagangannya Tak Dibeli, Pemilik Toko di Bandar Lampung Aniaya Pelanggan

Baca juga: BIAN di Bandar Lampung Dimulai Pekan Depan

Keluarga atau orangtua Antawi di Lampung Selatan pun mengabarkan bahwa suaminya belum juga sampai ke kampung halaman.

"Waktu nomornya masih aktif juga gak pernah diangkat, sama sekali gak ada respon dari dia," kata Rahma.

Meski tak ingin berburuk sangka, namun Ibu dari 3 anak ini menduga suaminya pergi bersama wanita idaman lain (WIL).

Kecurigaan tersebut muncul, belakangan sang suami yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit ini kerap bertukar pesan singkat dengan wanita lain.

Namun karena tak ingin meributkan hal tersebut, Rahma lebih memilih mengalah seolah hal itu tak pernah terjadi.

"Iya pernah, sering ketahuan dia chatting sama perempuan lain. Tapi demi anak saya gak pernah ributkan hal itu," kata Rahma.

Bahkan saat hendak berangkat ke Lampung, suami Rahma sudah menunjukkan gelagat tidak biasa.

Rahma menduga dirinya telah dibohongi perihal jenis jasa angkutan yang akan digunakan untuk mudik ke Lampung Selatan.

"Kalau nama kampungnya di Lampung Selatan itu saya kurang tahu, karena memang sudah lama gak pulang sejak awal menikah," kata Rahma.

Menurutnya, sang suami awalnya berniat membeli tiket bus untuk berangkat mudik. 

Namun setelah itu, lanjut Rahma suaminya minta diantar temannya menggunakan mobil travel menuju loket pemberhentian bus tersebut.

"Dia pergi naik bus apa mobil travel saya kurang tahu. Karena dia diantar sama temannya naik mobil travel, tapi kata temannya gak jadi," kata Rahma.

Sampai saat ini Rahma mengaku belum melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.

Dirinya hanya mengunggah foto suami dan keterangan di akun media sosial Facebook miliknya.

Padahal keluarga mertua di Lampung Selatan, sebut Rahma sudah menyarankan untuk membuat laporan Polisi.

Rahma hanya bisa berharap yang terbaik untuk suaminya.

Meskipun dugaan tersebut belum tentu benar adanya.

Mengenai permasalahan itu, Rahma berharap keterbukaan dan kejujuran dari suaminya.

"Saya kasihan sama anak dan keluarga, semoga saja kamu masih bisa kembali dengan keadaan sehat dan selamat," pungkas Rahma.

Selingkuh

Ratusan warga Pekon Karangsari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu mendatangi kantor Bupati Pringsewu, Selasa, 1 Maret 2022.

Kehadiran massa yang mayoritas emak-emak ini dalam rangka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu memecat kepala Pekon Karangsari.

Tuntutan itu disampaikan karena kepala pekon yang saat ini menjabat dinilai tidak layak lagi jadi pemimpin di desanya.

"Kami menuntut lurah (Kakon) diturunkan dari jabatannya," kata seorang perempuan yang diwawancarai usai orasi.

Dia enggan menyebut namanya karena menganggap demo itu bukan karena inisiatif pribadi.

Ia menyatakan bila dirinya atas nama masyarakat Pekon Karangsari menyampaikan aspirasi tersebut.

Belakangan diketahui wanita tersebut bernama Setiowati (35).

Sementara itu, Kakon Karangsari dituntun mundur dari jabatannya karena dianggap tidak memberikan contoh yang baik bagi warganya.

Mereka menilai Kakon Karangsari ini telah berbuat asusila.

Sebelumnya diberitakan, heboh oknum kepala pekon (Kakon) atau kepala desa (kades) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung digerebek oleh warganya sendiri karena diduga selingkuh.

Oknum kepala pekon berinisial So (49) digrebek warga di kediaman seorang wanita berinisial KW (33), yang juga bekerja di pemerintahan desa setempat, Senin, 6 Desember 2021 malam sekira pukul 23.00 WIB.

Padahal masing-masing dari keduanya telah memiliki pasangan hidup.

Peristiwa penggerebekan ini viral karena sempat diabadikan dan beredar di media sosial.

Petugas kepolisian juga terlihat hadir dalam peristiwa penggrebekkan yang dilakukan warga kepada oknum kakon tersebut.

Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbulloh membenarkan terkait peristiwa itu.

Menurut Hasbulloh pihaknya melakukan evakuasi terhadap sepasang insan tersebut.

Yaitu seorang oknum kepala pekon berinisial So dan seorang ibu rumah tangga berinisial KW. 

"Keduanya sempat digerebek warga atas dugaan terlibat perselingkuhan," ungkapnya mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, Selasa, 7 Desember 2021.

Menurut Hasbulloh, pihaknya mengevakuasi keduanya karena takut terjadi hal tidak diinginkan. Seperti diamuk massa.

Hasbulloh mengungkapkan, saat evakuasi petugas sempat kesulitan karena banyaknya warga yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Berkat imbauan dan pendekatan yang baik terhadap  warga, akhirnya oknum kepala pekon berhasil dibawa dengan selamat.

"Alhamdulillah melalui pendekatan warga akhirnya tidak main hakim sendiri, dan terduga berhasil dievakuasi dengan selamat” katanya.

Terkait perkara dugaan perselingkuhan, Hasbulloh mengaku segera menindaklanjuti.

Namun tetap mengacu pada fakta hukum yang ada.

"Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman polisi," ungkapnya.

Jika terbukti maka diproses secara hukum.

Namun jika tidak terbukti, tentunya tidak bisa memaksakan.

Disamping itu, lanjut Hasbulloh, perkara tersebut masuk dalam kategori delik aduan.

Kepolisian juga masih menunggu laporan dari pihak yang merasa dirugikan.

( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter / Robertus Didik )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved