SBMPTN 2022

246 Peserta UTBK SBMPTN 2022 Universitas Lampung dan Institut Teknologi Sumatera Dinyatakan Gugur

Sebanyak 246 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri () Unila dan Itera.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/deni saputra
Satpam Universitas Lampung (Unila) memeriksa peserta UTBK SBMPTN Unila di depan Gedung TIK (Puskom), Selasa (17/5/2022) sebelum masuk kedalam ruangan untuk melakukan ujian. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 246 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universitas Lampung (Unila) dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) dinyatakan gugur.

Adapun rinciannya yakni Unila ada 144 peserta dan 102 peserta dari Itera yang tidak masuk pada pelaksanaan tes perdana UTBK SBMPTN dari dua kampus berpelat merah.

Humas SBMPTN Unila M Komarudin saat ditemui Tribun Lampung, Selasa (17/5/2022) mengatakan, 144 peserta tersebut tidak masuk pada tes dan secara otomatis dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unila.

Dari 144 peserta yang tidak hadir tersebut, diantaranya untuk sesi pertama ada 71 peserta dan sesi kedua ada 73 peserta.

"Jadi yang gugur ada 144 orang pada hari tes pertama ujian ini dan tidak ada toleransi lagi mereka gugur," kata Komarudin

Baca juga: Widia Peserta SBMPTN Asal Baturaja Ikut Bimbel Sebelum Test di Unila, Prasetya Asal Tuba Modal Nekat

Sementara untuk mereka yang tidak memenuhi persyaratan untuk masuk tes ada sembilan orang saja dan dinyatakan bisa ujian setelah dilakukan tes rapid antigen dengan hasil negatif.

Lalu pihaknya juga telah mengantisipasi dengan menggunakan metal decetor untuk pengecekan bagi peserta oleh petugas.

Jika ditemukan benda yang dicurigai dengan alat tersebut maka peserta tidak diperkenankan masuk dan sampai jam terakhir tidak ditemukan peserta yang mencurigakan. 

Makanya antispasi kecurangan pada tes UTBK SBMPTN ini dengan menggunakan metal decetor.

Lalu di atas meja itu hanya terkait yang diujikan saja, termasuk jam tangan tidak boleh digunakan.

Kemudian juga kepada pengawas diminta untuk ekstra jika ada peserta yang mencurigakan selama ujian.

Dengan demikian harapnya untuk mencegah kecurangan pada proses pelaksanaan UTBK SBMPTN Unila.

Rosalia Wahyudi, alumnus SMAN MA Arif Nurul Huda Adirejo Jabung Lamtim ini mengaku kalau soal yang diujikan sangatlah sulit ditaklukan.

"Tadi pas ujian sulit-sulit soalnya dan menjebak soal yang soshum, terutama dari materi ekonomi pada bagian tentang utang piutang," kata Rosalia yang mendaftar di prodi PGSD Unila ini

Lalu waktu yang singkat dan ada yang tidak diisi jawabannya, ditambah lagi membaca soalnya terlalu lama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved