Berita Terkini Artis
Dimas Seto Ungkap Detik-detik Ayahanda Meninggal, 14 Hari di RS Pakai Ventilator
Detik-detik ayahanda Dimas Seto, Syafrudin Rachman Latief, meninggal dunia diungkap suami Dhini Aminarti, sempat dirawat selama 14 hari di RS.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Detik-detik ayahanda Dimas Seto, Syafrudin Rachman Latief, meninggal dunia diungkap suami Dhini Aminarti, sempat dirawat selama 14 hari di RS.
Diketahui, ayah Dimas Seto, Syafrudin Rachman Latief meninggal dunia pada Sabtu (21/5/2022).
Jenazah sang ayah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu (22/5/2022) siang.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (22/5/2022), Dimas mengatakan bahwa kondisi sang ayah menurun sebelum dinyatakan meninggal.
Ayah Dimas diketahui terkena DBD beberapa bulan lalu.
Baca juga: Dimas Seto Berduka, Suami Dhini Aminarti Punya Firasat Kuat
Baca juga: Dhini Aminarti dan Dimas Seto Kini Alih Profesi, Menepi dari Dunia Hiburan
"Memang sebenernya sudah lama beliau sakit, delapan bulan yang lalu kena DBD."
"Penurunannya drastis sekali," terang Dimas.
Sebagai anak, Dimas mengaku memiliki firasat bahwa sang ayah akan menghembuskan napas terakhir.
Keluarga pun memanjatkan doa-doa bagi sang ayah.
"Karena ayah sudah lumayan sepuh, pasti sebagai anak ada firasat yang kuat."
"Berusaha untuk menjaga lebih ekstra."
"Firasat itu pada akhirnya kami balikkan lagi lebih ke minta doa, minta keselamatan, minta kesehatan," tuturnya.
Baca juga: Malam Pertama, Venna Melinda Dilarang Lakukan 1 Hal oleh Ferry Irawan
Baca juga: Terungkap, Prof Bambang 4 Kali Tolak Cinta Vanessa Angel
Dimas dan keluarga berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran, mengingat meninggalnya seseorang hanya menunggu waktu.
"Kita semua pada akhirnya tinggal menunggu waktu ya."
"Paling kita cuma untuk menghilangkan kekhawatiran kita aja," sambungnya.
Lebih lanjut, pria berusia 42 tahun tersebut mengungkapkan bahwa sang ayah pernah menderita penyakit syaraf pada tahun 2008.
Penyakit tersebut membuat sang ayah koma hingga dirawat selama 14 hari di rumah sakit.
"Ayah itu cuma ada gangguan motoriknya bicaranya ya."
"Jadi menyerang syaraf yang mengakibatkan dia koma tahun 2008."
"14 hari di rumah sakit, semua hidupnya udah pakai ventilator," ungkap Dimas.
Saat itu, kondisi sang ayah memburuk hingga hampir tak tertolong.
Keluarga pun sepakat untuk mencabut alat ventilator pada tubuh sang ayah.
"Pada saat itu hari Jumat, dalam posisi medis tidak terbantu lah bisa dibilang gitu."
"Akhirnya keluarga ngambil keputusan untuk mencabut alat ventilator karena sudah tidak berfungsi," ucap Dimas.
Namun, saat itu ada kerabat yang menyarankan untuk menunggu waktu hingga hari Senin.
Ternyata, sang ayah minta perawat untuk melepas ventilator, menandakan kondisinya membaik.
"Ada kerabat yang bilang, 'Tahan dulu sampai Senin'."
"Sampai Senin, tiba-tiba subuh kami telepon sama susternya, ayah tiba-tiba nunduk untuk minta lepas alatnya," tambahnya.
Kejadian tersebut membuat Dimas lebih terpacu.
Kini, ia berusaha untuk meneruskan kebaikan yang dimiliki oleh sang ayah semasa hidupnya.
"Kejadian ayah pada saat itu menjadi pembelajaran bagi saya."
"Alhamdulillah membuat satu trigger."
"Tinggal anak-anaknya nih kami meneruskan apa kebaikan-kebaikan yang ayah lakukan itu bisa diteruskan sama anak-anaknya," tutup Dimas Seto.
Kabar rumah tangga Dhini Aminarti
Selama lebih dari satu dekade itu pula, Dhini Aminarti melarang Dimas Seto untuk memakai cincin kawin.
Hal tersebut diungkapkan Dhini Aminarti melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @dhiniaminarti, Sabtu (12/12).
Dalam sebuah foto, pemain film 'Cinta Laki-laki Biasa' itu membagikan potret tangannya dan Dimas yang tengah bergenggaman.
Keduanya terlihat mengenakan cincin pernikahan mereka.
Dhini menyebut pemandangan cincin di jari Dimas Seto merupakan sesuatu yang langka.
"Ini terjadi enggak setahun sekali, kenapa? Karena aku enggak pernah maksa mas Dimas pakai cincin nikah malah aku larang pake," ujar Dhini Aminarti mengawali keterangannya.
Dhini Aminarti sering larang Dimas Seto untuk pakai cincin kawin.
Aktris berhijab itu rupanya memiliki alasan tersendiri melarang sang suami untuk mengenakan cincin berharga tersebut.
"Soalnya takut hilang, taruh sembarangan terus lupa deh (terlihat dong mana yang sering dipake sm mana yang dipake di lemari)," tutup Dhini Aminarti.
Seperti diketahui, Dhini Aminarti dan Dimas Seto melangkah ke pelaminan pada 12 Desember 2009 silam.
Meskipun sudah cukup lama berstatus sebagai suami dan istri, namun kemesraan Dhini Aminarti dan Dimas Seto tak jarang membuat publik terbawa perasaan.
Bisnis Dhini Aminarti dan Dimas Seto
Lama tak muncul di layar kaca, pasangan artis Dhini Aminarti (34) dan Dimas Seto (38) kini lebih fokus berbisnis dalam bidang fashion.
Dilansir dari Kompas.com, Dhini menyebutkan sedang fokus mengurus bisnis busana, mukena dan hijab dengan brand namanya sendiri.
" Kan lagi urusi bisnis ini. Aku lagi fokus ke sini (lini busana). Brand-nya DA, Dhini Aminarti. Ada mukena dan hijab. Merek lainnya, DD Batikku, Dimas dan Dhini," kata Dhini saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (6/5/2018).
Pasangan yang menikah pada 2009 itu merasa sulit membagi fokus bila menjalani bisnis sambil tetap aktif di dunia hiburan.
" Berbarengan jalani bisnis dan shooting agak sulit ya. Bukan berarti tidak mungkin ya, tapi kami fokus dululah," tukas Dimas.
" Takut mengecewakan banyak orang. Karena kan urusan bisnis melibatkan banyak orang. Kami harus komitmen jugalah," lanjutnya.
Dhini mengakui ia sudah rindu berakting.
Namun untuk saat ini ia dan Dimas masih memusatkan perhatian pada bisnis.
" Jujur aku kangen shooting banget tapi memang ada proses. Kalau sistemnya udah berjalan, kan design aku bisa buat di mana pun."
"Kalau ada tawaran shooting aku mau," ujar bintang film Haji Kecil itu.
Namun, Dimas menegaskan mereka akan lebih selektif dalam memilih peran.
" Tapi paling shooting-nya berdua. Jujur shooting memang milih-milih. Sudah mulai selektiflah untuk menentukan peran yang diambil," tambah Dimas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)