Tanggamus

Sering Menelan Korban, Warga Tanggamus Lampung Swadaya Perbaiki Jembatan KKN

Keputusan untuk memperbaiki jembatan KKN secara swadaya, karena beberapa kali memakan korban. Selain minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten Tanggamus

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
dok.Warga
Warga bergotong-royong mengangkat batang kelapa sebagai bahan baku utama perbaikan Jembatan KKN. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Masyarakat tiga pekon/desa di Kabupaten Tanggamus, Lampung memperbaiki Jembatan KKN secara swadaya.

Ketiga pekon tersebut,  Pekon Kebumen dan Pekon Sidorejo, dan Pekon Sumber Rejo.

Penamaan Jembatan KKN bermula jembatan tersebut sebelumnya dibangun oleh sejumlah mahasiswa yang melaksanakan KKN di pekon setempat.

Keputusan untuk memperbaiki jembatan secara swadaya, karena beberapa kali pengguna jembatan menjadi korban.

Jembatan itu sudah mulai rapuh, sehingga masyarakat sering terperosok saat melewati Jembatan KKN.

Baca juga: Presiden Jokowi Perbolehkan Lepas Masker di Luar Ruangan, Ini Tanggapan Bupati Tanggamus

Baca juga: Rumah Semi Papan di Tanggamus Ludes Dilalap Si Jago Merah, Penghuni Rumah Sempat Syok

Jembatan KKN sendiri menjadi akses terdekat bagi masyarakat Pekon Kebumen dan Pekon Sidorejo menuju Pekon Kemuning, Kecamatan Pulau Panggung, Tanggamus.

Perbaikan jembatan secara swadaya ini sebagai buntut kekesalan warga yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Padahal, warga telah berulang kali melaporkan kepada pemerintah setempat, terkait kondisi Jembatan KKN yang mulai rusak sejak beberapa tahun lalu.

Dari pantauan video amatir yang dibagikan di berbagai platform media sosial, warga terlihat bergotong-royong mengangkat satu per satu batang pohon kelapa yang digunakan sebagai material utama dalam perbaikan Jembatan KKN.

Sebanyak lima batang pohon kelapa sepanjang 15 meter dipasang berjajar dengan masing-masing ujungnya ditutup menggunakan kayu palet yang dipaku.

Juwandi selaku warga setempat mengatakan, tujuan dari perbaikan Jembatan KKN secara swadaya ini.

"Kami membangun jembatan darurat agar masyarakat dapat melintas dan tidak ada lagi yang terperosok, sebab bertahun-tahun pemerintah tidak merespon keluhan mereka," kata Juwandi, Minggu (22/5/2022).

"Tolong lah, kami masyarakat minta segera direalisasi bangunan yang kokoh," sambung dia.

Juwandi menceritakan, jembatan tersebut awalnya dibangun oleh mahasiswa KKN Unila.

"Kalau dulu, awal-awalnya KKN unila yang bangun, terus dari itu diganti karena udah rapuh akhirnya diganti pake sasak," ceritanya.

"Pakai sasak juga itu jebol, udah berapa kali ganti akhirnya pake batang kelapa ini dan sudah tiga kali," imbuh dia.

Rusaknya jembatan tersebut mengakibatkan sejumlah pengguna terperosok.

"Udah berapa kali aja yang jatuh kemarin, sekitar seminggu yang lalu, orang Kemuning pelajar kelas dua SMA," ungkap Juwandi.

Ia mewakili warga lainnya berharap, Pemkab Tanggamus segera menindaklanjuti keluhan warga dan merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.

"Harapannya, ke depan ini segera di bangun, direalisasikan bagaimana caranya pemerintah lah supaya cepat di bangun, karena ini jalur lintas anak sekolah terbesar di sini," harap Juwandi.

"Ini juga penghubung antar Pekon Kemuning, Kampung Cina, dan Kebumen. Rata-rata anak sekolah lewat sini bahkan dari Sinar Mancak, Pulau Panggung aja sekolahnya lewat sini," terusnya.

Sebagai informasi, rusaknya Jembatan KKN sempat viral di Kabupaten Tanggamus melalui unggahan video di berbagai platform media sosial.

Kondisi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Sumber Rejo dengan Kecamatan Pulau Panggung itu hanya mengandalkan papan sebagai jalur lintasnya ditopang dengan sejumlah batang pohon kelapa sebagai pondasinya.

Kondisi tersebut memancing perhatian netizen dengan berbagai komentar yang dilontarkan netizen.

Satu di antara postingan mengenai Jembatan KKN rusak ialah milik akun Facebook Didik Stiedy.

Dalam postingannya, Didik Stiedy menginformasikan, seorang pelajar mengalami luka-luka hingga harus dibawa ke rumah sakit akibat terperosok jatuh dari jembatan tersebut saat melintas.

Dalam unggahannya itu pula, ditampilkan foto sepeda motor berplat nomor BE 4018 ZA dalam kondisi rusak yang dinaikkan di atas sebuah sepeda motor.

Akun Didik Stiedy juga menuliskan harapanya dalam postingan itu.

"Kepada pemerintah agar dapat menindaklanjuti, sebab anak-anak sekolah yang melintasi jembatan tersebut untuk menuntut ilmu," ujar Didik Stiedy dalam postingan.

(Tribunlampung.co.id/Nanda Yustizar Ramdani)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved