Bandar Lampung
Mabuk karena Putus Cinta, Pria di Bandar Lampung Teriak-teriak Ada Tsunami di Pantai
Pria tersebut terpaksa diamankan lantaran diduga menyebarkan informasi bohong alias hoaks soal tsunami yang terjadi di sekitar perairan Telukbetung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang pria asal Gudang Agen, Pesawahan, Telukbetung Selatan dibekuk polisi Selasa (24/5/2022) malam.
Pria tersebut terpaksa diamankan lantaran diduga menyebarkan informasi bohong alias hoaks soal tsunami yang terjadi di sekitar perairan Telukbetung.
Kapolsek Telukbetung Selatan Kompol Adit Priyanto membenarkan telah diamankan pria diduga menyebarkan hoaks.
Adit menjelaskan, pria yang diketahui berinisial TR (35) warga Bumi Waras, Bandar Lampung, ini menyebarkan isu tsunami dengan cara berteriak di sekitar pesisir pantai Gudang Agen.
Teriakan pria tersebut membuat warga sekitar panik, dan sempat berhamburan keluar rumah.
"Pelaku hanya kita beri pembinaan, setelah diserahkan oleh warga tadi malam," kata Adit, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Beredar Video Warga Ribut di Natar Lampung Selatan, Kapolsek: Hoaks
Baca juga: Polda Lampung: Info Warga Way Kanan Pukuli Ade Armando Hoaks
Adit mengatakan pihaknya tidak melakukan proses hukum terhadap pelaku, karena tidak ditemukan unsur pelanggaran hukum.
Hanya saja, lanjut Adit pelaku perlu dilakukan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan yang bikin panik warga sekitar.
"Setelah kita data dan berikan pembinaan, selanjutnya kita pulangkan ke pihak keluarga," kata Adit.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui penyebaran isu Tsunami dilakukan pelaku tidak dalam keadaan sadar.
"Pelaku ini dalam kondisi mabuk akibat pil dan minuman yang dikonsumsi, karena baru saja putus cinta," kata Adit.
Permasalahan pribadi pelaku yang membuat nya melampiaskan kekecewaan dengan menebar informasi bohong.
Untuk itu pihaknya menghimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan serupa yang dilakukan oleh pelaku tersebut.
"Masyarakat juga jangan mudah mempercayai begitu saja informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Adit.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )