Pemilu 2024
Capres Pemilu 2024, Politisi PDI-P: Kalau Kami, Keputusan Partai Ada di Bu Ketum
Untuk dukungan capres di Pemilu 2024, PDI-P akan menunggu perintah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Tribunlampung.co.id, Jakarta – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu menegaskan, untuk dukungan capres di Pemilu 2024, PDI-P akan menunggu perintah dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Dikatakanya, hingga saat ini Megawati belumlah memutuskan siapa tokoh yang akan diusung PDI-P pada Pilpres 2024 mendatang.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak akan mencampuri urusan internak organisasi masyarakat (orma) Relawan Pro Jokowi (Projo).
Hal itu diungkapkan Politisi PDI-P Masinton Pasarimo, menanggapi kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Relawan Projo di Magelang, Jawa Tengah.
Saat itu Presiden Jokowi sempat menyinggung soal Pemilu 2024.
Baca juga: Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024, Berikut Rancangan yang Dibuat KPU
Baca juga: Sempat Kabur ke Palembang, Pelaku Pencurian Motor di Pringsewu Diamankan Polisi
“Kalau kami, keputusan partai itu (soal capres) ada di Bu Ketum. Ya acuan kami itu. Kalau ada (dukungan) kemarin, kan bukan forum parpol. Itu forum ormas Projo,” ujar Masinton saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Saat menghadiri Rakernas V Relawan Projo, Jokowi bahkan sempat memberikan kode bahwa capres yang akan didukung ada dan hadir dalam acara tersebut.
"Itu kan (Projo), enggak mau campurilah urusan ormas lain," kata Masinton.
"Kalau ada kemarin (Projo) itu kan bukan forum parpol," jelasnya.
Lebih jauh, Masinton mengatakan, PDI-P tidak bisa menegur Jokowi terkait pernyataannya terkait kode soal capres yang akan didukung Projo.
Sebab, menurut Masinton, peran PDI-P sebagai parpol tidak mencampuri urusan ormas, termasuk Projo.
Jokowi Minta Projo Bersabar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta kepada relawan Pro Jokowi (Projo) untuk tidak tergesa-gesa memutuskan calon presiden pada kontestasi politik 2024.
Baca juga: Jokowi Minta Relawan Projo Bersabar tentang Capres, Pengamat: Presiden Tak Boleh Arahkan Dukungan
Baca juga: Jelang Tahapan Pemilu 2024, Ketua KPU Sebut Anggaran Pemilu Tahun Ini Baru Cair Rp 2 Triliun
Bahkan, lanjutnya, meski kandidat yang didukung sudah ada.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Relawan Pro Jokowi (Projo) di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, Kecamatan Borobudir, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).
Jokowi mengatakan, saat ini fokus pada penyelesaian berbagai persoalan bangsa terlebih dahulu.
Terutama, pada masalah ekonomi masyarakat.
“Yang berkaitan dengan politik, karena kita fokus selesaikan masalah itu, maka ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meski mungkin yang kita dukung ada di sini (di arena Rakernas),” kata Jokowi disambut riuh peserta Rakernas V Projo.
Dikatakan Jokowi, segala keputusan politik tidak akan diputuskan sendiri oleh dirinya, tetapi akan mendengarkan segala masukan dari relawan dari tingkat bawah hingga nasional.
Menurutnya, sikap tidak tergesa-gesa perlu dilakukan mengingat dinamika politik saat ini juga tidak jelas.
“Tidak akan saya putuskan sendiri, akan Tanya bapak ibu semua, Tanya ketuanya dulu. Kroscek relawan ke bawah.”
“Seluruh organ relwawan yang kita miliki, saya akan tunjukan di tingkat nasional kalau kita solid dan semangat. Karena yang kita miliki ini kapal besar, bukan kecil,” ujar Jokowi.
Karenanya, dirinya tidak ingin segala keputusannya menjadi keliru.
“Sehingga jangan sampai keliru, jangan sampai salah, setuju kita sabar? Tidak tergesa-gesa dulu.”
“Kalau sudah jawab gegitu saya jadi enak, kalau didesak-desak, nanti saya ketrucut (kebablasan,” lanjut Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan saat ini Indonesia tengah menghadapi persoalan ekonomi yang tidak muda sebagai dampak dari persoalan global.
Padahal, Negara ini juga belum pulih akibat dari dampak Pandemi Covid-19.
“Pandemi hamper selesai, muncul perang Ukraina. Kelihatannya jauh dari kita, tapi dampaknya semua Negara mengalami.”
“Sehingga harus saya sampaikan, semua Negara, tidak mudah menjalani persoalan besar ini,” ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, persoalan yang ada tidaklah bisa dianggal hal yang biasa, tidak mudah untuk mengelolanya, baik yang berkaitan dengan anggaran Negara, pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga, yakni energy dan pangan.
Hadir pada Rakernas V Projo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, serta ratusan kader Projo dari berbagai daerah.
Juga terlihat hadir, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Anggota Watimpres Sidarto Danusubroto, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang juga relawan dari sekretarian Nasional Jokowo, dan bupati Maggelang Zaenal Arifin.
Sementara itu, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan, tema Rakernas V 2022 "Haluan Baru PROJO Menuju 2024" diartikan sebagai ikhtiar meneruskan kemajuan yang dicapai pemerintahan Presiden Jokowi dengan mencari pelanjut yang tepat pada Pilpres 2024.
Haluan baru itu tidak lepas dari arahan Presiden Jokowi yang juga Ketua Dewan Pembina Projo.
Calon pelanjut kemudian akan ditentukan melalui mekanisme yang melibatkan masyarakat seluas-luasnya.
"Jadi sampai sekarang Projo tidak memiliki preferensi capres. Preferensi akan ditentukan sesuai kehendak rakyat.”
“Bagaimana mekanismenya, inilah antara lain yang akan dibahas dalam Rakernas V," kata Budi Arie.
Rakernas V Projo 2022 diawali dengan kegiatan Bakti Sosial bersama warga 20 desa di Kecamatan Borobudur pada Jumat (20/5/2022).
Sebagai informasi, hadir pada Rakernas V Projo, Jokowi didampingi istri Iriana Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, serta dihadiri ratusan kader Projo dari berbagai daerah.
Tampak hadir pula Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang juga relawan dari Sekretaris Nasional Jokowi, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin. (*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com