Kesehatan
Gejala Cacar Monyet dan Cara Mengobatinya
Cacar monyet adalah penyakit yang pertama kali ditemukan di Benua Afrika terutama di Negara Kongo.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - WHO mengumumkan ada 11 negara yang ditemukan penyakit cacar monyet.
WHO pun meminta negara lain untuk mewaspadai penyakit ini.
dr Zahra Ayu Lukita Sari, Sp.KK dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, cacar monyet sebenarnya penyakit yang sudah lama ada.
Hanya saja beberapa bulan ini penyakit ini kembali merebak.
Namun WHO belum memberikan keterangan apakah penyakit cacar monyet itu adalah penyakit cacar monyet yang lama, atau penyakit cacar monyet lama yang telah bermutasi.
Cacar monyet adalah penyakit yang pertama kali ditemukan di Benua Afrika terutama di Negara Kongo.
Penyakit cacar monyet berasal dari hewan primata yang memiliki penyakit cacar monyet.
"Lalu hewan primata ini menularkan ke manusia yang memiliki kontak erat dengannya. Seperti tergigit, atau air liur hewan primata ini yang menempel pada luka terbuka pada kulit," kata Owner HiGlow Skin & Laser Clinic itu dalam Bincang Kesehatan Kamis 26 Mei 2022
Selain itu penyakit cacar monyet juga bisa menular dari orang yang memiliki penyakit cacar monyet ke orang lain.
Kontak erat itu misalnya orang yang memiliki luka terbuka terkena air liur orang yang memiliki penyakit cacar monyet.
Setelah tertular penyakit cacar monyet, ada masa inkubasi selama 5-7 hari.
Setelah itu baru muncul gejala cacar monyet yakni demam, nyeri sendi, dan kurang nafsu makan selama 2-5 hari.
Kemudian muncul bercak kemerahan yang lama kelamaan akan menjadi bintil merah.
Anggota Perdoski Cabang Bandar Lampung itu mengatakan, bintil merah pada cacar monyet umumnya menimbulkan rasa gatal.
Tapi rasa gatal itu jangan sampai membuat menggaruk bintil merahnya, karena khawatirnya akan timbul infeksi lain yang membuat bintil merah terasa perih.