Berita Terkini Nasional
Momen Haru Ridwan Kamil Lantunkan Azan di Pinggir Sungai Aare, Ikhlas Lepas Eril
Beredar video yang menampilkan momen haru Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melantunkan azan di pinggir Sungai Aare, Bern, Swis.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Beredar video yang menampilkan momen haru Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melantunkan azan di pinggir Sungai Aare, Bern, Swis.
Awalnya, video tersebut diunggah melalui Story Instagram oleh akun @rkjabarjuara pada Kamis (2/6/2022) kemarin.
Kemudian diunggah ulang oleh akun @Park_Gu_Ryu di Twitter pada Jumat (3/6/2022) pagi hingga menjadi sorotan publik.
"Lantunan Adzan seorang Ayah, semoga sampai, didengar oleh sang anak seperti saat dulu ketika dilahirkan," tulis keterangannya.
Dalam video tersebut, Ridwan Kamil terlihat berdiri di pinggir Sungai Aare, Bern, Swiss, tempat sang anak Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril dinyatakan hilang.
Baca juga: Ridwan Kamil dan Keluarga Ikhlas Eril Meninggal Dunia meski Belum Ditemukan
Baca juga: Nabila Pacar Eril Tulis Pesan Pilu, Minta Anak Ridwan Kamil Pulang: Aku Kangen Banget
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu terlihat menggunakan jaket rompi berwarna kuning dengan bawahan coklat muda.
Kemudian, terlihat tangan kanan sang Gubernur menutup telinganya untuk melantunkan azan.
Suara gemericik air sungai pun terdengar jelas dalam video tersebut.
Bahkan, terlihat pula arus yang cukup deras mengalir di Sungai Aare.
Dalam unggahan tersebut, harapan semoga azan sang ayah sampai kepada anaknya tertulis dalam keterangan.
Video berdurasi lima detik itu pun membuat warganet ikut terharu.
"Semoga mas Eril dijaga oleh Allah SWT di tempat yg terbaik. Dan klrg kang Emil bu Atalia yg ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Sediiih banget," tulis akun @Lilik04416736.
Baca juga: Ruben Onsu Tantang Nassar Ajak Jalan Gebetan, Langsung Telepon Desy Ratnasari
Baca juga: Pertanyaan Podcast Denny Sumargo ke Ridwan Kamil, Pilih Anak atau Istri
"Ya Allah nangis sejadi-jadinya ini mah. Yang kuat ya, Kang Emil dan keluarga," ujar akun @vangkitongki.
"Sakiiiiit banget. Jika pun aa Eril sudah kembali ke pelukan-NYA, Semoga di tempatkan di surga-NYA. Jika memang di takdirkan masih ada di dunia, Semoga lekas di temukan," tambah akun @1626_forever.
Diketahui, video tersebut diambil sebelum sang Gubernur beserta keluarga pulang ke Indonesia.
Hal itu lantaran masa perpanjangan cuti Ridwan Kamil berakhir pada Sabtu (4/6/2022).
Setelahnya, Ridwan Kamil harus kembali menjalani tugas jika pengajuan perpanjangan cuti tidak lagi diajukan.
Adapun, melalui surat pernyataan MUI Jawa Barat, pihak keluarga telah mengikhlaskan dan menyepakati bahwa Eril dinyatakan meninggal dunia setelah enam hari dilakukan pencarian.
MUI Jawa Barat pun mengimbau kepada masyarakat melaksanakan salat gaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz pada Jumat (3/6/2022).
Salat Gaib
Keluarga Ridwan Kamil menyakini anaknya, Emmeril Kahn Mumtaz, telah meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Aare, Swiss saat berenang.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat, Rahmat Syafei, Kamis (2/6/2022) malam mengungkap, keluarga Ridwan Kamil sudah meyakini bahwa Eril sudah meninggal dunia.
"Saya katakan kalau sudah yakin kita melakukan kewajiban adalah menyolatkan. Meski begitu, pencarian tetap dilakukan tidak masalah, sesuai keyakinan tadi. MUI Jabar (sudah salat gaib) karena ketentuan agama kalau meyakini sudah meninggal dunia dan diduga keras meyakini begitu, bahwa wajib segera disolatkan," katanya.
Menurut Rahmat Syafei, keluarga Ridwan Kamil mengikhlaskan kepergian Emmeril Kahn setelah pencarian lebih dari sepekan di Sungai Aare.
Karena itu, Rahmat Syafei meminta semua masjid di Jawa Barat menggelar salat gaib untuk Emmeril Kahn, putra Ridwan Kamil.
"Berdasarkan informasi, data, dan suasana, meyakinkan kepada kami khususnya keluarga dari almarhum Emmeril Kahn Mumtaz, Bapak Gubernur Ridwan Kamil yang kita banggakan, serta semua keluarga," kata Rahmat.
"Kami malam ini langsung membuat imbauan ke masyarakat melalui ketua-ketua MUI, mulai dari tingkat kota, kabupaten, dan kecamatan, untuk segera melaksanakan salat gaib," kata Rahmat Syafei di Kantor MUI Jabar,.
Ia mengatakan hari Jumat (3/6) menjadi momentum yang sangat tepat untuk melaksanakan salat gaib. Setelah Jumatan, jamaah diharapkan melaksanakan salat gaib.
"Tentu kami juga mendoakan khususnya keluarga yang ditinggal dengan mendapatkan musibah ini kuat di dalam menghadapi musibah, dia adalah tenang, tegar, dan ini sudah takdir dari Allah."
"Maka yang paling bahagia, dalam pengertian, dia termasuk mati syahid. Dijamin masuk surga. Walau di akhirat nanti dijamin masuk surga, di dunia tetap wajib disalatkan," katanya.
Imbauan salat gaib bagi Emmeril Kahn didasari pada putusan yang diterima MUI Jabar dari pihak keluarga dan KBRI di Swiss mengenai kondisi Emmeril yang sudah lebih dari sepekan dalam pencarian di perairan Sungai Aare.
Sebelum membuat imbauan ini, MUI Jabar harus diyakinkan bahwa Emmeril sudah wafat. Hal ini akan jadi dasar langkah apa yang akan ditempuh selanjutnya.
"Dalam kondisi seperti ini, didasarkan bukan melihat, tapi berdasarkan data yang diperhitungkan sudah lebih dari lima hari, kemudian tenggelam di air. Menurut logika, logis dia sudah wafat," katanya.
Pencarian di lapangan, ucapnya, memang belum menemukan jasad atau bagian jasad Emmeril. Bahkan pencarian masih dilanjutkan.
"Yang bertanggung jawab menyatakan putusan ini sudah menyatakan ( Emmeril Kahn ) wafat, walaupun memang diketemukan nanti. Ini ada dasar syariah, ditambah yang meyakinkan dari pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini KBRI, kedutaan di sana," katanya.
Salat gaib sudah dilakukan oleh seluruh jajaran MUI Jabar beserta perwakilan keluarga besar Ridwan Kamil di Bandung.
Ada pun mereka juga sudah melakukan koordinasi langsung melalui zoom meting bersama keluarga di Swiss.
"Karena sudah ada informasi langsung dari pihak yang bertanggung jawab dari Swiss, kemudian keyakinan berdasarkan syariat dan langkah-langkahnya sudah dikaji," katanya.
Pernyataan resmi dari keluarga besar Ridwan Kamil baru akan disampaikan pada Jumat (3/5/2022) kemungkinan di Gedung Sate atau Gedung Pakuan.
"Saya katakan kalau sudah yakin kita melakukan kewajiban adalah menyolatkan. Meski begitu, pencarian tetap dilakukan tidak masalah, sesuai keyakinan tadi. MUI Jabar (sudah salat gaib) karena ketentuan agama kalau meyakini sudah meninggal dunia dan diduga keras meyakini begitu, bahwa wajib segera disolatkan," katanya.
Ajak warga salat gaib
Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) membuat surat edaran pada Kamis (2/6/2022) tentang anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang dimungkinkan sudah meninggal dunia.
MUI Jabar mengimbau kepada umat Islam untuk menggelar salat gaib pada Jumat (3/6/2022) karena jenazah Eril belum ditemukan hingga kini.
Ada sejumlah alasan mengapa MUI Jabar mengimbau warga melaksanakan salat gaib untuk Emmeril yang kini masih hilang di Sungai Aare, Swiss.
Berikut isi dari surat edaran tersebut.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum MUI Jabar, Rachmat Syafei, berkenaan dengan musibah yang dialami Emmeril Kahn Mumtadz, yang hilang saat berenang di sungai Aare di Kota Bern, Swiss, pada Kamis 26 Mei 2022 dan hingga sekarang belum ditemukan, MUI Jabar turut merasakan kesedihan yang mendalam.
MUI Jabar juga mendoakan Ridwan Kamil beserta keluarga tetap diberi kekuatan dan ketabahan dalam menerima musibah ini.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari pihak keluarga Ridwan Kamil yang disampaikan dalam pertemuan Kamis, 2 Juni 2022 pukul 19.00-19.30 WIB di Kantor MUI Jawa Barat, maka diperoleh sejumlah penjelasan.
Hal ini pun selanjutnya dituliskan dalam surat edaran MUI Jabar.
"Bapak Mochamad Ridwan Kamil beserta Istri sudah mengikhlaskan sepenuhnya dan meyakini bahwa ananda tercinta Emmeril Kahn Mumtadz sudah meninggal dunia karena tenggelam," tulis Rachmat dalam surat yang ditandatangani, Kamis (2/6/2022) ini.
Ia mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyampaikan bahwa pihak otoritas setempat sudah mengubah status pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, dari yang tadinya berstatus mencari orang yang hilang (missing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person).
"Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan sudah meninggal dunia," katanya.
Dengan memperhatikan keterangan dan penjelasan dari pihak keluarga sebagaimana dijelaskan tadi, katanya, maka dengan memperhatikan ketentuan syara', jenazah harus segera disalatkan.
( Tribunnews.com / Inza Maliana / Tribunlampung.co.id )