HUT 13 Tribun Lampung

Mengembangkan UMKM Pedesaaan Bersama Anggota DPR RI Hanan A Razak

Anggota DPR RI Dapil 2 Hanan A Razak menjelaskan perihal bahasan mengembangkan UMKM Pedesaan saat menjadi narasumber di HUT 13 Tribun Lampung.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Dedi Sutomo
YouTube/Tribun Lampung News Video
Ilustrasi Anggota DPR RI Dapil 2 Hanan A Razak. Mengembangkan UMKM Pedesaaan Bersama Anggota DPR RI Hanan A Razak. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Hadir sebagai narasumber podcast acara HUT 13 Tribun Lampung, anggota DPR RI Dapil 2 Hanan A Razak menjelaskan perihal bahasan mengembangkan UMKM Pedesaan.

Punya pengalaman selama 20 tahun di bidang pertanian, mantan bupati Kabupaten Tulang Bawang ini mengatakan sudah banyak menghadapi berbagai persoalan.

Pasalnya, ia seringkali turun ke lapangan untuk mengecek permasalahan yang dialami oleh para petani.

"Ya saya tentunya, pertama tugas pada saat turun ke lapangan adalah kita melihat situasi di lapangan, faktanya seperti apa, kondisinya seperti apa, persoalan-persoalan apa yang dihadapi petani," kata Hanan A Razak ke Tribun Lampung, Rabu (8/6/2022).

"Walaupun mereka tidak melapor ke saya, dengan kita ada di lapangan, kita mengetahui banyak persoalan."

Baca juga: Permudah Akses Data Kependudukan, Sekretariat Daerah Mesuji Jalin Kerja Sama dengan Disdukcapil

Baca juga: Wisata Budaya Berbasis Kearifan Lokal Bersama Mantan Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad

"Begitu juga dengan mendengarkan keluhan-keluhan petani, kelompok tani. Kebetulan saya juga dipercaya petani Lampung sebagai Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Lampung."

"Dengan demikian kalau ke lapangan sudah pasti jumpa dengan kelompok tani," tambahnya.

Ia menuturkan permasalahan yang kerap terjadi di Lampung adalah perihal keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh petani. Padahal Lampung dikenal sebagai bumi agribisnis sejak 2004.

"Lampung ini adalah bumi agribisnis. Sudah dicanangkan sejak tahun 2004. Ekonominya sangat tergantung daripada kegiatan pertanian, usaha tani, masyarakat tani di Lampung. Jadi kalau ditanya prospek, pasti prospektif."

"Contoh kita penghasil kopi terbesar ya, kemudian singkong terbesar di Indonesia, padi di urutan ke kalau tidak salah kelima gitu ya. Kemudian jagung juga. Jadi luar biasa kegiatan ekonomi Lampung ini sangat didukung oleh pertanian."

"Yang berproduksi masyarakat tani tentunya. Kalau yang besar-besar dipastikan menggunakan teknologi yang baik. Nah yang masalahnya ini di masyarakat tani kita, yang petani-petani kecil ini" tandasnya.

Selain itu, masalah lain yang kerap dialami oleh para petani di Lampung adalah keterbatasannya modal guna mempercepat usaha yang digeluti.

Baca juga: Mengembangkan Wisata Kota di Bandar Lampung Bersama Wali Kota Eva Dwiana

Baca juga: Breaking News, Mahasiswa Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos di Kampung Baru, Bandar Lampung.

"Untuk masuk teknologi ini tentunya butuh dukungan modal, sarana prasarana, mesin dan permesinan dan inilah kesulitan petani kita. Kadang-kadang mereka sulit untuk bagaimana misalnya mereka akan meningkatkan percepatan olah tanah, kesuburan olah tanah.

"Perlu mesin-mesin, karena harganya mahal, ya itu yang nomor sekian yang mereka usahakan. Biasanya mereka tak terpikir," kata dia.

Namun kini, kata Hanan A Razak, para pelaku UMKM di Lampung tak perlu khawatir. Sebab, pihak pemerintah pusat maupun Provinsi Lampung terus berusaha membantu para petani di pedesaan.

"Nah kita bersyukur, pemerintah pusat, Kementerian Pertanian beberapa tahun terakhir ini untuk bantu mesinisasi, mekanisme pertanian sangat luar biasa, termasuk di Provinsi Lampung."

"Kalau kita lihat di lapangan sudah banyak sekali bertebaranitu mesin-mesin pertanian yang dibantukan oleh Kementerian Pertanian ini," ucapnya.

"Ini saya kira sudah tepat program ini, karena sering tidak terpikir oleh petani," tambahnya.

Terlebih, diakuinya, Hanan kerap memperjuangkan nasib sektor pertanian di setiap rapat sidang komisi DPR RI.

"Saya ini hampir setiap dua minggu sekali atau paling lambat satu bulan sehari ada di lapangan. Saya mendapatkan informasi, melihat situasi kemudian di masyarakat tani, nah itulah yang saya bawa ke Jakarta.

"Begitu juga ada informasi-informasi yang emergency misalnya. Ada telepon bendungan yang jebol, serangan hama tikus, itu cepat. Dengan teknologi sekarang, kita bisa cepat konfirmasi."

"Nah begitu juga pada saat rapat-rapat kita sampaikan," pungkasnya. 

Kini, ia berharap agar pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah bisa terus memberikan dukungan fasilitas agar bisa membantu usaha pemilik UMKM. (Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved