Pringsewu
Ajang Silaturahmi, 25 Kelompok Mural Pringsewu Percantik Tembok dengan Lukisan
Kegiatan Mural di Pringsewu, Lampung ini sebagai wadah bersilaturahmi bagi kelompok-kelompok seni grafis.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Sebanyak 25 kelompok seni grafis meluapkan ekspresinya dalam ajang Icak-icak Mural yang diadakan oleh kelompok seni Ramones Art, Pringsewu, Lampung, Minggu (12/6/2022).
Menurut Pi'i, Ketua Ramones Art, Pringsewu, kegiatan Mural ini sebagai wadah bersilaturahmi bagi kelompok-kelompok seni grafis. Maklum sejak adanya pandemi Covid-19 banyak kegiatan serupa tidak dilaksanakan.
"Kami adakan ini karena lama tidak berkegiatan. Jadi ini ini sebagai ajang untuk menggambar bersama, meluapkan ekspresi para pelaku seni Mural," kata Pi'i.
Ia mengaku, lokasi kegiatan berada di sekitar tempatnya yang juga bertujuan mempercantik, merubah suasana yang selama ini kesannya tembok diam.
Untuk satu kelompok diberi space antara 2,5 sampai lima meter. Berupa tembok pagar, tembok pagar rumah warga yang berada di gang Batik, Jalan KH M Gholib.
Baca juga: Polres Pringsewu akan Gelar Ops Patuh Krakatau 2022, Dimulai 13 Juni hingga 26 Juni 2022
Baca juga: Pernah Curhat Soal Rumah Tangga, Opie Kumis Kaget Adul Sudah Temukan Wanita Baru
Sedangkan jumlah tim totalnya 25 tim yang berasal dari Lampung Utara, Bandar Lampung, Pesawaran, dan Pringsewu sendiri.
Mereka terdiri para seniman, mahasiswa dan para pelaku yang selama ini membuat mural.
"Untuk tema bebas, yang pastinya tidak anti sara (suku, agama, ras dan antar golongan), tidak berpolitik. Sebab kami inginnya persatuan," ujar Pi'i.
Sedangkan gambar yang dilukiskan dari mulai grafis, kartun, animasi, satwa, pemandangan dan lainnya. Semuanya digarap dari pagi sampai selesai.
Pi'i mengaku, untuk kegiatan ini pihaknya menyediakan cat, kuas, dan konsumsi bagi peserta sampai selesainya menggarap mural.
Pola melukisnya pun beragam, ada yang gunakan kuas murni dan ada juga yang campuran antara kuas dan cat semprot. Di tiap tim ada yang berganti menggambar dan ada yang bersamaan.
Sedangkan untuk media yang dibuatkan mural, Pi'i mengaku telah meminta izin mulai dari camat, kelurahan, RT, RW dan warga yang punya pagar atau tembok. Dan akhirnya didukung.
Pi'i juga mengaku, kemampuannya dan para peserta mural, bukan saja untuk kepentingan kepuasan sendiri. Namun mereka pun menerima jasa lukis di sekolah, cafe, restoran, pakaian dan lainnya.
(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)