Tanggamus
Temuan Kerangka Mayat Manusia di Wonosobo Tanggamus, Kapolsek: Kepastian Identitas Tunggu Hasil DNA
Kerangka mayat manusia yang sudah tidak utuh ditemukan di Sungai Way Ngarip Dusun 6, Pekon Balak, Wonosobo, Tanggamus, Senin (13/6/2022).
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Teguh Prasetyo
Setelah proses identifikasi, pihaknya berkoordinasi dengan para aparatur pekon se-Kecamatan Wonosobo.
Baca juga: Warga Way Kanan Lampung Geger Temukan Kerangka Manusia di Kebun Singkong
Koordinasi tersebut bertujuan untuk saling berbagi informasi jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, dapat melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Upaya tersebut pun membuahkan hasil berupa adanya warga dari Pekon Padang Manis yang mengaku sebagai kerabat korban.
"Kepala Pekon (Kakon) Padang Manis, Wonosobo, bersama warganya bernama Daimah (65) dan Dahlina (38) ke RSUD Batin Mangunang," ungkap Juniko.
"Dahlina mengaku sebagai kakak ipar korban," sambungnya.
Hal itu lantaran barang bukti yang ditemukan berupa sweater abu-abu dan sarung golok tersebut tidak nampak asing di mata Dahlina.
"Ia yakin, barang bukti tersebut merupakan milik adik iparnya bernama Sodri bin Cikwi," terang Juniko.
"Karena Dahlina merasa pernah mencuci sweter warna abu-abu itu," terus dia.
Menurut keterangan Dahlina, Juniko meneruskan, adik iparnya itu telah menghilang sejak setengah bulan yang lalu.
"Saat itu Sodri sedang berada di Dusun Kampung Tengah, Pekon Karang Rejo, Ulu Belu, Tanggamus. Ia mengabarkan lewat telepon, kalau dirinya mau pulang ke rumahnya di Pekon Padang Manis," imbuhnya.
Namun, lanjut dia, sampai adanya kabar penemuan kerangka mayat tersebut, Sodri tak kunjung tiba di rumah.
"Berdasarkan keterangan Dahlina, ia mengenali baju dan sarung golok yang ditemukan bahwa mayat tersebur adalah Sodri bin Cikwi, berusia 37 tahun, alamat Pekon Padang Manis," ungkap Juniko.
Atas klaim Dahlina itu, pihaknya bekerja sama dengan RSUD Batin Mangunang akan melakukan tes DNA terhadap jenazah.
"Adanya pengakuan dari pihak keluarga, hanya sebatas informasi, belum dapat dipastikan kebenarannya. Menunggu keluarnya hasil tes DNA, jadi mayat tersebut masih disebut anonim," tambah Juniko.
Ia menegaskan, pihaknya juga belum dapat menarik kesimpulan perihal penyebab kematian korban.