Berita Terkini Nasional

Warga Datangi Makam Eril, Rela Menunggu Dua Jam demi Bisa Ziarah

"Dari pagi sampai sekarang, warga yang berdatangan tidak berhenti, silih berganti," ujar petugas keamanan area permakaman, Iwan Suprianto, kemarin.

Editor: taryono
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Dari pagi hingga sore warga terus berdatangan ke pemakaman Emmerin Kahn Mumtadz, putra sulung dari Gubernur Jawa Barat, di Cimaung Kabupaten Bandung, Selasa (14/6/2022). 

Tribunlampung.co.id - Makam Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, terus didatangi warga yang ingin ziarah.

Terpantau, dari pagi hingga sore kemarin, warga terus berdatangan ke permakaman Eril, Selasa (14/6)/2022.

Warga yang datang ingin melihat dan berziarah secara langsung ke tempat peristirahatan terakhir almarhum.

"Dari pagi sampai sekarang, warga yang berdatangan tidak berhenti, silih berganti," ujar petugas keamanan area permakaman, Iwan Suprianto, kemarin.

Iwan mengatakan, untuk berdoa di depan makam, penjagaan dilakukan situasional tergantung kondisi.

Baca juga: Alasan Ibunda Ridwan Kamil Titip Kain Kafan buat Eril Saat Kang Emil ke Swiss

Baca juga: Nabila Ishma Tak Hadiri Pengajian Eril, Keluarga Ungkap Faktanya

"Kalau misalnya lagi banyak yang datang, ya, jangan terlalu lama. Kami juga akan mengingatkan peziarah,” kata Iwan.

Para peziarah harus memarkirkan kendaraannya di depan gerbang masuk permakaman. 

Lalu peziarah berjalan kaki menuju permakaman.

Menurut Iwan, untuk warga yang akan berziarah, lokasi permakaman dibuka mulai pukul 08.00 dan ditutup pukul 17.00.

"Hari ini (Selasa) banyak yang datang, tapi bergantian tak secara langsung. Mungkin dari pagi hingga kini mencapai seribu orang lebih," katanya.

Seorang peziarah, Rika (55), mengatakan ia rela menunggu dua jam untuk berziarah ke makam Eril.

Ia sudah datang sejak pukul 06.00 meski gerbang baru dibuka pukul 08.00.

Baca juga: Zara Buat Lukisan Wajah Sang Kakak, Dibawa Saat Pemakaman Eril

Baca juga: Kado Manis Zara untuk Eril Banjir Dukungan, See You in Heaven

"Saya sengaja datang. Inginnya dari kemarin, tapi jalanan macet, tak ada yang nganter dan baru sempat sekarang," ujar Rika.

Rika mengatakan, anaknya merupakan kakak tingkat Eril di ITB, dan juga di SMAN 3 Bandung, sehingga ia ingin berziarah secara langsung.

"Eril, kan, anak saleh, mudah-mudahan husnul khatimah," kata Eril.

Peziarah lainnya, Yulia (20), mengaku datang ke makam Eril karena ingin melihat dan berziarah secara langsung.

"Saya enggak datang kemarin karena di berita sangat banyak orang hingga berdesakkan," kata Yulia.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengimbau kepada masyarakat yang datang ke makam Eril supaya tetap tertib.

"Mari kita hormati keluarga, yang datang ke sana tidak hanya sekadar kegiatan foto-foto, tapi memanjatkan doa untuk almarhum, agar husnul khotimah, diterima segala amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Kusworo.

Kusworo berharap peziarah tetap waspada terhadap aksi kriminalitas.

"Jangan sampai jadi korban pencopetan. Lalu kendaraan di parkiran dipastikan dikunci ganda," kata Kusworo.

Selain itu Kusworo mengatakan, bagi masyarakat yang melakukan ziarah, diminta memperhatikan protokol kesehatan.

"Ketika terjadi kerumunan orang, maka masker perlu disiapkan, jangan terlalu berkerumun karena pandemi Covid-19 belum selesai sepenuhnya," ucapnya.

Kain Kafan

Fakta menarik seputar meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

Rupanya, Ibu dari Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih mentitipkan kain kafan buat sang cucu kepada Kang Emil.

Hal tersebut dia sampaikan saat prosesi pemakaman Eril.

Tjutju mengatakan selama Eril masih dinyatakan hilang di Sungai Aare, dirinya selalu berdoa dan mengharapkan cucunya bisa muncul ke permukaan.

"Saya adalah nenek Emmeril Kahn Mumtadz, Eril. Alhamdulillah Ya Allah, saya mengharapkan dan mendoakan Eril bisa muncul ke permukaan. Karena dia lahir itu di Benua Amerika dan kejadian ini adalah di Benua Eropa."

"Dan takdirnya seperti yang kita saksikan. Tapi saya mohon saya bilang, bisa dikuburkan di Benua Asia, di Indonesia khususnya," kata Tjutju dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (13/6/2022).

Kini doa Tjutju telah dikabulkan oleh Allah, Eril telah dimakamkan di Indonesia, di tempat ibunya berasal, tepatnya di Cimaung, Kabupaten Bandung.

"Dan sekarang kita saksikan tempat Eril dikuburkan, dan kita doakan semuanya, dan itulah yang saya ingin sampaikan. Bahwa doa saya telah terkabul," ungkap Tjutju.

Lebih lanjut Tjutju menuturkan, ia sempat menitipkan kain kafan pada Ridwan Kamil saat di Swiss.

Kain kafan itu Tjutju titipkan khusus untuk mengkafani jenazah Eril.

"Saya telah menitipkan kain kafan kepada anak saya pada saat di Swiss untuk mengkafani Eril," imbuhnya.

Tjutju mengaku, kepergian Eril ini menjadi pelajaran bagi dirinya sebagai seorang nenek.

Bahwa dirinya belum tentu bisa melakukan apa yang seperti Eril lakukan semasa hidup.

Ia pun berdoa agar kita semua bisa belajar dari apa yang Eril lakukan semasa hidup.

"Alhamdulillah pelajaran bagi saya sebagai neneknya, bahwa saya belum tentu seperti yang Eril lakukan. Mohon doanya saja semoga kita semua belajar dari apa yang Eril lakukan," pungkasnya.

Gubernur Ridwan Kamil Ucapkan Terimakasih kepada Masyarakat dan Presiden Joko Widodo

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemakaman anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah selesai di Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).

Ridwan Kamil menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak mulai dari pemerintah baik dalam dan luar negeri, serta jutaan warga di Indonesia yang telah turut mendoakan dan mendukung mulai dari pencarian Eril hingga pemakaman.

Pernyataan terima kasih disampaikan langsung kepada awak media usai prosesi pemakaman Eril selesai. Ia berterima kasih, salah satunya kepada Presiden Joko Widodo serta kepada masyarakat atas untaian doa dan dukungannya yang diberikan selama ini.

"Saya menghaturkan terima kasih atas doa-doa yang dipanjatkan yang mungkin dipantau oleh media saya saksikan berjuta-juta sangat luar biasa. Kedatangan kami ke sini pun diiringi oleh doa dan dukungan dari masyarakat oleh karenanya saya ucapkan terima kasih," kata Ridwan Kamil di Cimaung, Kabupaten Bandung, seperti dipantau secara daring, Senin (13/6/2022).

"Khususnya yang pertama kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah sangat membantu, kepada wakil presiden, para menteri, khususnya Menteri Luar Negeri melalui KBRI Swiss-nya yang sangat luar biasa menemani kami dalam proses pencarian Eril, kepolisian di sana, dan saya sampaikan terima kasih yang tidak bisa disebutkan satu persatu," ujarnya.

Tak hanya ungkapan terima kasih, Kang Emil juga menyampaikan maaf kepada seluruh pihak jika selama proses pencarian hingga pemakaman Eril ada hal-hal yang kurang berkenan dan membuat tidak nyaman.

"Mohon maaf jika selama 12 hari ada hal-hal yang kurang berkenan ada hal-hal yang tidak nyaman. Semata-mata kami berusaha berikhtiar sebaik-baiknya sambil kami berdoa," ungkapnya.

Selain itu, Emil berharap peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu 18 hari terhitung sejak hilangnya Eril pada 26 Mei lalu, dapat menjadi pembelajaran untuk semua.

Salah satunya, soal datangnya jutaan untaian doa yang diberikan kepada putra pertamanya.

Emil menyebut jutaan doa yang ditujukan putra pertamanya tak lain karena amal ibadah dan kebaikan-kebaikan Eril semasa hidup di dunia.

Ia juga meyakini bahwa saat ini Eril sudah bahagia dan tenang.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini juga mengungkapkan bahwa saat ini keluarga sudah merasakan tenang dan ikhlas atas kepulangan putra pertamanya.

Bahkan ia bersyukur, karena Eril bisa dimakamkan dengan proses baik dan didoakan dengan cara yang baik pula.

"Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa ternyata jutaan doa itu datang dari amal ibadah kebaikan-kebaikan yang kita tabur selama kita di dunia, kira-kira begitu. 

Eril pasti sangat bahagia dan pasti sudah tenang, kami sebagai orang tua sudah sangat ikhlas sudah sangat tenang dan bersyukur dapat dimakamkan di tempat yang baik dengan proses yang baik dan didoakan dengan cara yang baik," ujarnya.

Adapun terkait sambutan warga yang antusias di jalan, ia memohon maaf kepada pengguna jalan yang merasa terganggu dengan iring-iringan jenazah Eril menuju pemakamannya.

"Saya memohon maaf jika dalam prosesi pemakaman membuat masyarakat kurang nyaman di perjalanan. Kami mohon maaf, tidak bermaksud, tapi memang antusiasme warga tidak bisa kami hindari," kata Emil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

( Tribunlampung.co.id )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved