Pilpres 2024
Bisa Usung Capres Sendiri di Pilpres 2024, Pengamat Politik Sebut PDI-P Masih Bimbang Tentukan Calon
Meski bisa usung capres sendiri di Pilpres 2024, Pengamata politis Arizka Warganegara sebut PDI-P masih bimbang tentukan calon yang akan diusung.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Sebagai partai yang bisa mengusung calon sendiri pada Pilpres 2024, sosok calon presiden (Capres) yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi pembicaraan hangat.
Sejauh ini PDI-P belum menentukan nama capres yang nantinya akan diusung pada Pilpres 2024.
Namun ada dua nama kader PDI-P yang digadang memiliki peluang untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Kedua nama tersebut yakni Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Terkait dengan capres untuk Pilpres 2024, pengamat politik menilai PDIP tengah dilema dalam menentukan calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Usai Jadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Sebut Ingin Jadi Wartawan dan YouTuber
Baca juga: Elit PKB dan Gerindra Bertemu, Bahas Rencana Duetkan Prabowo dan Cak Imin
Pengamat politik Universitas Lampung, Arizka Warganegara PhD menilai, ada beberapa alasan yang membuat PDIP masih bimbang dan belum menentukan capres yang akan diusung pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut pandangannya, PDIP masih bimbang akan mengusung Ketua DPR Puan Maharani atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"PDIP ini seperti dalam dilema kenapa, jika melihat basis ideologis dan keturunan, Puan Maharani calon terdepan karena selain kader PDIP, Puan merupakan keturunan langsung Presiden RI pertama Soekarno," Ujar Arizka, pada Selasa (24/5/2022).
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung itu menyebutkan, terjadinya dilema karena beberapa hasil survei menunjukan Ganjar Pranowo cukup menjanjikan untuk menjadi Capres 2024.
"Terjadinya dilema karena berapa survei menunjukan Ganjar Purnomo cukup menjanjikan untuk menjadi Capres kompetitif, di satu sisi Ganjar juga kader aktif PDIP," imbuhnya.
Kedua sosok itu dinilai memiliki keunggulan masing-masing.
Sosok Ganjar dinilai memiliki poin lebih, khusunya dalam rekam jejak dan elektabilitasnya yang tinggi dalam sejumlah survei.
Baca juga: Miliki Elektabilitas Tinggi untuk Capres 2024, Ganjar Tegaskan akan Patuh pada Keputusan Megawati
Baca juga: Sekjen PKS Bertemu Elit Demokrat, Koordinator Juru Bicara: Memang Sering Ketemu
Sementara itu, Puan Maharani menjadi pertimbangan karena merupakan keturunan langsung Presiden RI pertama Soekarno, selain itu Puan juga dapat mewarisi kepemimpinan sang ibu, Megawati Soekarnoputri.
"Saya pikir tetap nanti alasan taktis dan potensi menang yang akan dipertimbangkan oleh PDIP," tandasnya.
Capres Dipilih Oleh Megawati Soekarnoputri
Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyebut capres 2024 dari partai PDIP akan langsung dipilih Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Puan meminta seluruh kader PDIP di Daerah tetap solid dan tak terpengaruh hasil suvei terkait Capres 2024.
Dirinya memastikan, PDIP akan memiliki sendiri capres pada Pilpres 2024 mendatang.
“Solo Raya haru jadi kantong kemenangan nasional, kerja turun lapangan. Jangan terpengaruh suvei, itu hanya jadi pegangan. Jangan terganggu ada calon ini itu, yang penting kerja, kerja dan tunggu instruksi Ketum. Nanti, saya pastikan kita punya capres dari PDI Perjuangan,” kata Puan dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022) lalu.
Dihadapan kader partai banteng, Puan menegaskan Pemilu tetap akan digelar pada 2024. Ia menyinggung penundaan pemilu yang belakangan ramai dibicarakan.
Ia menegaskan tak ada penundaan pemilu, serta perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Saya tegaskan bahwa Pemilu akan dilaksanakan di tahun 2024, tida ada penundaan, tidak ada perpanjangan. Jadi saya minta disudahi gosip-gosip tentang penundaan Pemilu,” ujar Puan.
“DPR RI, Pemerintah dan KPU sudah sepakat hari pencoblosan untuk Pileg dan Pilpres 2024 akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024. Berarti di awal tahun 2024,” kata dia menambahkan.
Puan pun mengingatkan kader PDIP untuk terus waspada dan mempertahankan kemenangan di Pemilu. Dia memberikan semangat pada kader agar terus bekerja keras, sehingga PDIP bisa mendapatkan hatrick kemenangan Pemilu.
Puan juga mengatakan, PDIP harus dapat kembali menang besar di perhelatan Pilkada dengan terlebih dahulu sukses di Pileg dan Pilpres. Untuk itu dirinya mengingatkan agar melakukan persiapan sejak jauh hari.
“PDIP perjuangan punya kepala daerah total 251, bagaiaman menuju ke sana yang paling penting menangkan pileg dan pilpres, Insya Allah Pilkada enggak akan berat,” tegas Puan.
Ganjar Patuh Keputusan Megawati
Meski namanya masuk dalam radar beberapa parpol sebagai kandidat yang berpotensi untuk diusung sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku dirinya akan mengikuti ketentuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Ganjar merupakan kader dari pantai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.
Ganjar pun menegaskan diriny tak terpengaruh dengan hasil survei sejumlah lembaga survei yang menempatkan namanya berada di urutan teratas sebagai kandidat capres yang memiliki elektabilitas tinggi.
Ganjar Pranowo menegaskan sebagai kader dari PDI-P, dirinya akan tegak lurus dengan keputusan yang diambil oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tentang siapa yang akan diusung sebagai capres kelak.
"Survei itu pekerjaan yang dilakukan oleh surveyor, biarkan saja. Kalau partai kan keputusannya hasil kongres di Bu Mega," kata Ganjar di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Dikatakan oleh Ganjar, hingga kini belum ada pembicaraan apapun terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Di PDI-P enggak ada diskusinya itu, karena mandat kongres sudah diberikan," ujar Ganjar.
Meski begitu, Ganjar mengaku tak bisa mengomentari sikap partai politik lain. Ganjar menyatakan menghormati keputusan yang diambil oleh partai politik lain.
"Di beberapa partai lain, saya menghormati ada prosesnya masing-masing. Kita hormati partai manapun. (Tapi) bagi PDI-P itu prerogratif," terang dia.
Ganjar meyakini bahwa PDI-P tidak hanya mempertimbangkan hasil survei dalam penentuan capres maupun calon pemimpin lainnya.
Sebab, Ganjar mengaku hasil survei terhadap dirinya pada 2013 soal bakal calon Gubernur Jawa Tengah justru rendah.
"Kalau survei yang dipakai 2013 (hanya 3 persen) saya enggak bisa direkomendasikan. Jadi sebenarnya kombinasi-kombinasi itu secara saintifik pasti akan dipakai lah pertimbangan," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com