Berita Terkini Artis

Kakek Sunardi Bertemu Baim Wong, Tertekan Soal Uang Mainan: Saya Belikan Ayam Potong

Saat bertemu dengan Baim Wong, wajah Kakek Sunardi seperti ketakutan dan tertekan. Dengan perasaan menyesal, Kakek Sunardi pun akhirnya mengaku.

YouTube/Baim Paula
Baim Wong temui Kakek Sunardi di Tulangbawang, Lampung, Kamis (24/6/2022). Kakek Sunardi tak menyangka salah ucapnya soal asal-usul uang mainan itu berbuntut panjang. 

Tribunlampung.co.id, Lampung - Kakek Sunardi membuat pengakuan mengejutkan setelah didatangi artis Baim Wong di Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung. Kakek Sunardi sempat viral karena mengaku dibayar uang mainan oleh mandor sebagai buruh kebun tebu. 

Saat bertemu dengan Baim Wong, wajah Kakek Sunardi seperti ketakutan dan tertekan. Dengan perasaan menyesal, Kakek Sunardi pun akhirnya menuturkan kejadian sebenarnya.

Kakek Sunardi mengaku bingung saat dikerumuni banyak orang di pasar hingga ia keceplosan menyebut uang mainan yang ia bawa berasal dari mandor kebun tebu.

"Aku bilang uang bayaran tebu dari GM (general manager), buru-buru jawab seperti itu karena aku bingung," kata Kakek Sunardi pada Baim Wong

Baim Wong dipertemukan dengan Kakek Sunardi yang saat itu dibawa pihak Polres Tulangbawang Barat (Tubaba) untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Baim Wong Disambut Banyak Warga Saat Temui Kakek Viral di Lampung

Baca juga: Viral Kakek Digaji Uang Mainan oleh Mandor Ternyata Bohong

Simpang-siur seputar pengakuan kakek Sunardi dibayar dengan uang mainan oleh mandor tempatnya bekerja terkuak sudah.

Kakek Sunardi menuturkan kronologi kejadian sebenarnya kepada artis peran dan YouTuber, Baim Wong yang jauh-jauh mendatanginya ke Lampung. 

Ternyata, salah ucap Kakek Sunardi kepada pengunjung pasar berbuah petaka sehingga menyesalinya dan menyebut diri seperti mainan.

Itulah yang diungkapkan Kakek Sunardi di depan Baim Wong seperti direkam pada vlog kanal YouTube Baim Paula, Kamis (24/6/2022) malam.

Mereka dipertemukan di Balai Tiyuh (Desa) Kagungan Ratu, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung. 

Selama proses penyelidikan dan perbincangan dengan Baim Wong itu, Kakek Sunardi sendiri ditemani oleh aparat Tiyuh setempat.

Sempat ada petugas Polres Tulangbawang Barat yang mendamping Kakek Sunardi, tetapi Baim Wong meminta bertemu secara dekat.

Baca juga: Sang Istri Terlihat Awet Muda, Ridwan Kamil Ungkap Rahasia Atalia Praratya Tetap Tampil Cantik

Baca juga: Artis Rima Melati Meninggal Dunia, Gading Martin hingga Marsha Timothy Berduka

Pasalnya, Baim Wong ingin mendengar langsung cerita Kakek Sunardi tanpa tekanan dari pihak manapun.

Pun saat dipertemukan di pinggir jalan, wajah Kakek Sunardi seperti ketakutan dan tertekan.

Dengan perasaan menyesal, Kakek Sunardi pun akhirnya menuturkan kronologi kejadian sebenarnya.

Selama mendengar penuturan Kakek Sunardi, Baim Wong mendengarkan dengan sabar.

"Uang mainan itu aku nemu dari jalan, nemu dompet, pas naik sepeda aku nemu ada dompet, udah lewat tapi kok aku ngerasa dompet itu perlu tak ambil, saya ambil itu dompet," terang Kakek Sunardi.

Kakek Sunardi menemukan dompet itu di Tiyuh Mulyo Kencono, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, saat bersepeda kira-kira pukul 11.00.

Dia yang berprofesi buruh tani itu memegang dompet temuan itu dengan tangan kiri sambil mengayuh sepeda.

Sewaktu mengayuh itu, tebersit pikiran Kakek Sunardi untuk mengembalikan dompet itu.

Dia berharap dapat mengembalikan pemilik dompet yang merasa kehilangan.

"Di dalam angan-angan kata hati saya, siapa yang kehilangan dompet ini, takutnya kalau ada surat-surat penting."

"Demi Allah yakin saya kembalikan kepada yang punya," jelasnya lagi.

Setelah merasa tak ada yang mencari, akhirnya Kakek Sunardi memutuskan untuk melihat isi dompet itu.

Saat dibuka, isinya hanya berupa uang sebanyak Rp 450 ribu dengan rincian masing-masing tiga lembar uang mainan pecahan Rp 50 ribu dan Rp100 ribu.

Bagaimanapun, Kakek Sunardi menegaskan tidak tahu dompet itu berisi uang mainan.

"Tapi karena enggak ada yang nanya, saya buka isinya duit, tapi aku gak tau kalau itu duit mainan," katanya.

"Isinya Rp 450 ribu, yang (pecahan) Rp 50 ribuan tiga (lembar), yang (pecahan) Rp100 ribuan tiga (lembar)," lanjutnya.

Walakin tidak ditemukan satu kartu identitas pun di dalam dompet itu.

Ujungnya dia mengeluarkan isi dompet itu lalu menyimpan dompet di kantong sebelah kiri dan uang di kantong kanan jaketnya.

"Setelah saya buka dan sepenglihatan saya bahwa itu duit betul, saya kantongi, duitnya di kantong sebelah (kiri), dompetnya di kantong sebelah (kanan)," ucapnya.

Kaget Mengetahui Itu Uang Mainan, Merasa Seperti Mainan  

Melihat uang segepok itu, Kakek Sunardi merasa beroleh rezeki nomplok. Akhirnya dia pergi ke pasar untuk membelanjakan uang itu dengan membeli ayam.

Nahasnya, saat membayar, penjual ayam itu menyadari uang yang diserahkan Kakek Sunardi itu uang mainan.

"Terus masuk pasar belilah ayam potong, harganya Rp 35 ribu, saya bayar pakai 50an ribu, sama penjualnya dilihat uang mainan," katanya.

Maka sekonyong-konyong berkerumunlah pengunjang pasar ke lapak tempat Kakek Sunardi membeli ayam.

Para pengunjung pun mulai mempertanyakan asal uang mainan itu kepada Kakek Sunardi.

Kakek Sunardi yang kebingungan dan panik melihat pengunjung mengitarinya justru tidak mengatakan yang sebenarnya.

Dia mengatakan uang itu bayaran tebu dari mandornya.  Saat mengisahkan itu, Kakek Sunardi menyesali salah ucapnya yang berbuntut panjang.

Terlebih, pernyataan itu direkam orang dan disebarkan ke media sosial hingga viral.

"Aku menyesal, Ya Allah begitu banyaknya orang berkerumun dan semua tanya ini uang (mainan) dari mana.

"Aku bilang uang bayaran tebu dari GM (general manager), buru-buru jawab seperti itu karena aku bingung," ujarnya.

Di sisi lain, Kakek Sunardi membantah kabar soal mandor yang mengganti uang mainan itu.

Sedari awal, Kakek Sunardi mengatakan mandor tempatnya bekerja tidak terkait sama sekali dengan uang mainan temuannya.

Alasannya, Kakek Sunardi tak mau menyeret pihak mandor dalam masalah itu.

"Cukup aku sendirilah yang menghadapi masalah ini," aku Sunardi.

Setelah menyadari uang temuannya uang mainan, Kakek Sunardi memutuskan pulang ke rumah membawa serta uang mainan yang justru jadi awal malapetakanya.

Sesampai di rumah, Kakek Sunardi memilih membakar uang mainan itu di dapur rumahnya setelah tahu yang terjadi.

"Setelah uangnya tadi tidak laku, tetap saya bawa pulang. Sampai di rumah langsung aku bakar di dapur, tapi dompetnya masih, begitu ceritanya," ungkap kakek Sunardi.

Adapun ayam yang dibeli Kakek Sunardi tetap dibawa. Sempat berniat untuk mengganti, tetapi penjual ayam itu merasa tidak dirugikan.

Meski demikian, Kakek Sunardi tetap berniat membayar sepotong ayam yang telanjur dibelinya.

"Demi Allah ini aku bicara sejujur-jujurnya," kata kakek Sunardi kepada Baim Wong.

Terkait kejadian ini, Kakek Sunardi tak menyangka akibatnya sebesar ini. Bahkan dia sempat berujar merasa seperti dijadikan mainan.

"(Menggeleng-geleng) sama sekali tidak pikiran yang bukan-bukan. Kiranya nanti aku bakal jadi mainan kayak gini," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di palembang.tribunnews.com

(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved