Berita Lampung
Air Limbah TPA Bakung Lampung Cemari Sumur Warga, Kini Tak Bisa Digunakan
Warga Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, mengeluh lantaran air limbah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.
"Selain limbah juga banyak sampah kiriman. Kalo banjir itu dari mana-mana larinya ke sini. Setiap kali banjir, bisa sampe dua truk sampahnya, ada macam-macam sampe sampah kasur, baju, kayu, bambu apa aja ada," ceritanya.
Ia mengatakan, jika hal itu terjadi maka menimbulkan bau menyengat.
Dia bersama warga setempat pun berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung bisa melihat kondisi tersebut.
"Ya sangat berharap bisa ada solusi, yang bisa buat kami di sini lingkungannya bersih dan hidup sehat," kata dia.
Air Sumur Jadi Kotor
Edy, warga Keteguhan lainnya juga berharap solusi dari Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Selain masalah limbah, masalah banjir yang menyebabkan air limbah masuk ke rumah warga diharapkan bisa diatasi.
Air sumur yang menjadi sumber milik mereka tidak bisa digunakan karena kotor dan berwarna cokelat.
"Air gak bisa dimanfaatkan, jangan buat minum, buat nyuci aja gak bisa. Kalo maksain ya bisa tapi risiko bajunya jadi kuning," kata Edy.
Saat ini, kata Edy, warga memanfaatkan air PAM yang ada. Sementara untuk minum mereka ada yang membeli atau masak sendiri menggunakan air PAM.
"Pake PAM kalo ada kebutuhan apa, kalo minum ya kadang beli," sebutnya.
Segera Cek
Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup menyatakan akan segera merespons persoalan air limbah dari TPA Bakung di Kelurahan Keteguhan ini.
"Ya, nanti dicek," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandar Lampung Riana Afrilia, Rabu (29/6/202).
Riana Afrilia belum mau berkomentar lebih jauh dari itu mengenai fenomena yang rutin terjadi tersebut.
( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama / Vincensius Soma Ferrer )