Berita Lampung

Gunung Anak Krakatau di Lampung Erupsi, Abu Setinggi 500 M dari Puncak

Baru-baru ini terpantau jika Gunung Anak Krakatau atau GAK erupsi pada Jumat (1/7/2022) pukul 06.50 WIB.

Magma Indonesia Kementrian ESDM
Ilustrasi GAK erupsi. Gunung Anak Krakatau atau GAK erupsi pada Jumat (1/7/2022). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Baru-baru ini terpantau jika Gunung Anak Krakatau atau GAK erupsi pada Jumat (1/7/2022) pukul 06.50 WIB.

Kabar GAK erupsi ini berdasarkan informasi https://magma.esdm.go.id

Di sana tampak aktivitas GAK erupsi yang dibuat oleh Deny Mardiono.

Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.

Atau kurang lebih 657 m di atas permukaan laut.

Baca juga: Nanang Ermanto Lakukan Groundbreaking Peningkatan 2 Ruas Jalan Koridor di Lampung Selatan

Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Dapat 6.500 Dosis Vaksin PMK

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam

Intensitas tebal ke arah timur laut.

Erupsi ini terekam di seismograf.

Dengan amplitudo maksimum 42 mm.

Durasi 1 menit 17 detik.

Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan saat ini status GAK masih dalam level tiga atau siaga

Andi mengimbau Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

Baca juga: Warga Kalianda Lampung Selatan Kehilangan 2 Motor di Dalam Rumah

Baca juga: Tak Pakai Helm, Dominasi Pelanggaran Operasi Patuh Krakatau 2022 Lampung Selatan

Perlu diketahui, dua hari GAK juga mengalami erupsi, pada Rabu (29/6/2022).

Terjadi tiga kali erupsi pada saat itu yakni, erupsi pertama terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 02.09 WIB.

Visual erupsi itu tidak teramati lantaran tertutup kabut.

Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 24 detik.

Erupsi kedua terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 04.36 WIB.

Kolom abu teramati mencapai ketinggian 1.000 meter diatas puncak gunung atau 1.157 di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah utara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 77 detik.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas sedang hingga tebal itu mengarah ke arah utara.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 116 detik.

Erupsi ketiga terjadi pada Rabu (29/6/2022) pukul 16.51 WIB.

Erupsi kali ini lebih besar dari erupsi sebelumnya.

Dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, Gunung Anak Krakatau memuntahkan kolom abu berwarna Hitam.

Ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak gunung.

Atau pada 2.157 meter di atas permukaan laut pada erupsi ini.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved