Advertorial
Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Antisipasi Krisis Pangan Global
Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Antisipasi Krisis Pangan Global, Diantaranya Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional
Tribunlampung.co.id, Jakarta-Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait mulai menyiapkan jurus jitu untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan global.
Salah satu jurus yang disiapkan adalah menyusun kekuatan guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sejauh ini, berbagai upaya terus dilakukan, mulai dari sisi supply terkait dengan peningkatan produksi, upaya diversifikasi pangan, dan efisiensi distribusi pangan.
Selain itu, juga memperkuat penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, hingga penguatan stok pangan nasional.
Dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tentang Kebijakan Pangan, pada Rabu (29/06/2022), Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama sejumlah Menteri terkait lainnya menyatukan persepsi untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan global.
Diantaranya, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional, Kepala BNPB, Dirut BULOG, serta sejumlah Pimpinan K/L.
Dalam Rakortas itu, mereka membahas kondisi terkini terkait dengan situasi pangan nasional dan antisipasi krisis global di bidang pangan.
Serta berbagai upaya yang akan dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
“Rapat kali ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden terkait dengan ketersediaan pangan strategis, yang sampai bulan Juli ini relatif aman, baik dari sisi pasokan maupun stabilitas harga” kata Menko Airlangga ketika membuka Rakortas yang diselenggarakan secara hybrid di Loka Kretagama, Kantor Kemenko Perekonomian.
Terkait dengan Beras, Indonesia memiliki ketersediaan pangan yang memadai hingga akhir tahun 2024.
Bahkan dalam tiga tahun terakhir, Indonesia sudah tidak lagi melakukan impor beras.
Dalam Rakortas tersebut juga mengisyaratkan bahwa Indonesia akan segera melakukan ekspor beras.
Berdasarkan data dan neraca yang dipaparkan pada Rapat Internal dengan Presiden Joko Widodo, stok per Desember 2021 adalah 7 juta ton dan stok Bulog lebih dari 1 juta ton.
"Artinya kalau ekspor 200.000 ribu ton masih aman,” kata Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga beserta para Menteri, Dirut Bulog, dan Kemendag juga membahas tentang aspek regulasi, aturan, perizinan dan kesiapan untuk pelaksanaan proses ekspor beras yang akan segera dilakukan.