Ibu dan Anak Meninggal Kebakaran
Warga Korban Kebakaran di Bandar Lampung Mulai Tinggalkan Tenda Pengungsian
Warga korban kebakaran di Kelurahan Kota Karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung mulai tinggalkan tenda pengungsian.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Warga korban kebakaran di Jalan Teluk Ratai, Kelurahan Kota karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung mulai meninggalkan tenda pengungsian yang didirikan pemerintah kota (Pemkot).
Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi kebakaran di Kelurahan Kota Karang, Sabtu (/7/2022), hanya ada beberapa warga yang terlihat masih berada di tenda pengungsian.
Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kota Karang, Telukbetung Timur menghanguskan sekira 30 rumah. Dimana 26 diantaranya merupakan rumah bedengan.
Pada awalnya, banyak warga korban kebakaran yang tinggal di tenda pengungsian tersebut.
Namun kini, warga mulai meninggalkan tenda pengungsian.
Baca juga: Kebakaran di Bandar Lampung, Mahasiswa KKN dari UIN Raden Intan Berikan Bantuan ke Warga Bumi Waras
Baca juga: Kebakaran Kembali Terjadi di Bandar Lampung, Warga Cari Barang yang Masih Bisa Digunakan
Hasil pantauan Tribun, juga tak terlihat aktivitas dari petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bandar Lampung. Hal itu menunjukan aktivitas tanggap darurat telah selesai.
Warga pun sudah mulai banyak yang meninggalkan tenda sejak Jumat (8/7/2022) kemarin.
Warga khawatir jika terlalu lama tinggal di tenda akan ada penyakit menular yang bisa menyerang mereka.
Pasalnya, setidaknya ada 30 keluarga yang menjadi korban tinggal di tenda darurat yang didirikan Pemkot Bandar Lampung.
"Kita semua takut kalau ada penyakit nantinya kalau berlama-lama," kata Lukman, ketua RT 02 LK II, Kelurahan Kota Karang.
"Ya namanya semua numplek jadi satu di sini (posko pengungsian)," lanjut dia.
Diketahui, tenda pengungsian yang didirikan BPBD Bandar Lampung berada di pelaran rumah warga.
Baca juga: Ibu dan Anak Meninggal Kebakaran di Kota Karang, Ayu Terobos Kobaran Api Selamatkan Putrinya
Baca juga: Berurai Air Mata, Kirana Cium Papan Nisan Sang Adik: Kakak Pulang Dulu
Tenda pengungsian berukuran sekitar 100 meter persegi. Tenda pengungsian dilengkapi dua kamar kecil, pos ronda yang dijadikan pusat informasi.
Lukman menyebut, banyak para korban yang sudah mencari penginapan lain, baik dengan menyewa rumah hunian, atau ada pula tinggal bersama kerabat mereka.
Para korban menilai, bantuan yang didapatkan sudah bisa membuat mereka untuk memulai kehidupan baru, pasca terjadinya kebakaran besar yang menghanguskan 30 rumah beberapa waktu lalu.