Berita Lampung

Panitia Kurban Meninggal di Bandar Lampung, Sempat Dilarang Keluarga ke Masjid

Seorang panitia kurban meninggal dunia saat prosesi penyembelihan hewan kurban kambing di Masjid Al Bayan, Bandar Lampung.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Ilustrasi Indra Suherman (27) dan Resta Anisa Putri (32) anak dari Edy Suherman. Seorang panitia kurban meninggal dunia saat prosesi penyembelihan hewan kurban di Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang panitia kurban meninggal dunia saat prosesi penyembelihan hewan kurban kambing di Masjid Al Bayan, Bandar Lampung

Nama panitia kurban meninggal adalah Edy Suherman (55) warga Jalan Bougenville Blok F3 RT 01 Lingkungan 02 Kelurahan Bilabong Jaya, Bandar Lampung.

Peristiwa panitia kurban meninggal tersebut praktis meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besarnya.

Anak kedua Edy Suherman, Indra Suherman (27) mengatakan bahwa ayahnya adalah sosok yang sangat baik. 

Dikatakannya jika sang ayah mengembuskan napas terakhir lantaran serangan jantung, bukan karena diseruduk.

Baca juga: Foto Kabel Listrik Berserakan Selama Sepekan di Enggal Bandar Lampung

Baca juga: Rumah Bos Ayam Kebakaran di Bandar Lampung, Harta Ludes Tersisa Ijazah

Ia juga mengatakan, ada firasat sebelumnya. 

Kala itu, Edy Suherman sempat terselandung jempol sebelah kirinya saat berangkat ke masjid Al Bayan untuk melakukan pemotongan hewan kurban.

Akibat terselandungnya jempol kaki sebelah kiri pun luka robek.

Hingga akhirnya harus diberikan penutup handsaplast agar tidak ada darah lagi yang mengalir.

"Sempat kaki ayah itu ditutup lukanya yang habis terselandung itu, tapi setelah itu ayah tetap saja ke masjid untuk menjadi panitia pemotongan hewan kurban," kata Indra.

Memang ada riwayat sakit jantung dan saat itu beliau memegang beberapa kali lepas memegang kaki kambing tersebut.

"Jadi tidak biasanya ayah itu pegang kaki kambing kok bisa lepas, dan pada kambing ke 7 saat dipotong hingga melafazkan takbir atau itu tersungkur diatas darah kambing yang harus saja disembelih," kata Indra.

Baca juga: Pria Sakit Stroke Selamat dari Kobaran Api, Rumah Kebakaran di Bandar Lampung

Baca juga: Gadis Histeris Seperti Kesurupan usai Dipegang ODGJ di Rajabasa Bandar Lampung

Pada saat kambing yang ke 7 mendadak terkena serangan jantung, keluarga juga sudah mengikhlaskan dan memang sudah waktunya.

Beliau itu orangnya baik dan semua masyarakat ketika dibantu tidak membedakan. 

"Jadi ayah itu kami tidak perbolehkan untuk memegang sapi, kalau kambing boleh karena saya sudah tahu kondisi ayah saya," kata Indra

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved