Berita Lampung
Pemkab Mesuji Ajak Perbankan Sosialisasi KUR ke Pedagang Simpang Pematang
Pemkab Mesuji telah melakukan sosialisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pedagang di Kecamatan Simpang Pematang.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji telah melakukan sosialisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pedagang di Kecamatan Simpang Pematang.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bagain Ekonomi Pembangunan (Kabag Ekbang) Sekretariat Daerah Pemkab Mesuji Arif Arianto, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, sosialisasi tersebut dilakukan untuk mengatasi keluhan pedagang Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam pengambilan pinjaman dana KUR.
"Jadi Pemkab Mesuji sendiri bersama Tim dari empat bank penyalur dana KUR telah memberikan pemahaan akan penyaluran KUR kepada para pedagang tersebut," ujarnya.
Arif menjelaskan, penyaluran KUR sendiri memang terdapat hambatan yang dialami di lapangan.
Baca juga: Tutup Festival Sekala Bekhak, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus Hibur Masyarakat dengan Bernyanyi
Seperti kurangnya pengetahuan akan pinjaman KUR dan jaminan yang harus digunakan.
Baik itu sertifikat tanah hak milik atau hak milik orang lain dan jaminan kendaraan.
"Untuk memberikan penjelasan secara maksimal, kami sendiri mengajak empat Kepala Unit Bank di Mesuji," ucapnya.
Meliputi Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Lampung, dan BNI.
Mereka dihadirkan untuk memberikan penjelasan kepada pedagang yang berjualan di alun-alun maupun disekitar Pasar Simpang Pematang terkait KUR.
Kemudian, Arif beranggapan penyaluran KUR sendiri sangat menguntungkan bagi masyarakat atau pelaku usaha.
Mengingat bunga yang diberikan hanya sebesar 6 persen.
Dengan dipenuhinya syarat pinjaman KUR sendiri, pihaknya menjamin akan diproses secara cepat.
Baca juga: Kasat Samapta Polres Way Kanan Cek Fisik Kendaraan Bermotor Polisi
Sebab, Pemkab Mesuji sendiri akan berupaya tidak mempersulit dalam hal pengurusan modal pinjaman melalui penyaluran KUR.
Ditambahkannya untuk pinjaman KUR sendiri pada semester pertama di 2022 ini sudah mencapai Rp 191.950.000.000.
Dengan serapan KUR sampai dengan hari ini mencapai 5.526 debitur.
Dan targetnya sendiri mencapai Rp 350 miliar, yang artinya masih terbuka lebar kesempatan untuk mendapatkan pinjaman KUR dari perbankan.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa mencapai Rp 400 miliar," harapnya.
Terpisah Kepala Unit Bank Mandiri Iyan Yuliansyah juga ikut menjelaskan bahwa pihak dari perbankan tidak akan mempersulit masyarakat atau pelaku usaha dalam hal melakukan pinjaman.
"Dengan catatan, jika semua syarat sudah terpenuhi.
Karena kami sendiri menyediakan pinjaman dana KUR sampai Rp 500 juta," terangnya.
Selanjutnya, Iyan menjelaskan untuk jaminan sertifikat tanah yang masih milik hak orang lain hanya cukup membawa sertifikat aslinya tanpa harus dipindahtangankan.
Baca juga: Sebelum Rio Febrian, Narapidana Tewas di Lampung, Sang Ibunda Sempat Merasakan Ini
Sedangkan untuk jaminan kendaraan sendiri harus dilihat dari tahun atau umur kendaraan tersebut.
Yang dimulai dari tahun 2019, sesuai dengan harga jual di pasaran.
"Jika masih kurang jelas atau masih kesulitan melakukan pinjaman, bisa datang ke kantor untuk penjelasan lebih rinci," terangnya.
Diketahui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
(Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf)