Berita Lampung
Petani Pringsewu Khawatirkan Padinya jadi Hitam Akibat Cuaca Tak Tentu
Curah hujan tinggi membuat padi menjadi kerdil, terdapat bintik hitam, dan pembusukan daun.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Cuaca yang tidak menentu membuat petani di Kecamatan Pringsewu dan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung kebingungan.
Waktu saat ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau, namun di Pringsewu cuaca cepat berubah sebab curah hujan masih tinggi.
Akibatnya banyak petani Pringsewu cemas terhadap tanamannya dan kekhawatiran terhadap produktivitas padi yang begitu tergantung dengan cuaca.
Menurut Suworno, petani di Pekon Sukoharjo, Pringsewu, ia bersama petani lain sejak sebulan lalu sudah mulai menanam padi.
Namun, belakangan cuaca membutanya bingung.
Pasalnya, curah hujan yang cukup tinggi membuat padi bisa menjadi kerdil.
Selain itu tanaman juga menjadi tidak sehat dan terdapat bintik hitam.
"Yang paling parah yakni pembusukan pada daun," kata Suwarno, Kamis (14/7/2022).
Hal yang sama juga dikeluhakan petani lain, Sunaryo (46).
Ia mengatakan, meski musim kemarau, namun hujan yang sering turun membuat petani was-was.
"Mana bulan kemarin mau mulai menanam, bibit padi pada rusak karena hama tikus," kata Sunaryo.
Dan ini baru sebulan tanam, cuaca tidak menentu.
Ia melanjutkan, hujan yang tidak menentu mempengaruhi padi yang sudah mulai mengeluarkan bulir.
Apabila bulirnya terlalu banyak kena air dan akarnya terendam lama, maka pertumbuhan padi terancam.
Ia juga mengungkapkan, jika padi masih bisa diselamatkan, maka dikhawatirkan kualitasnya akan rendah.