Berita Lampung
AJI Indonesia Imbau Wartawan Tidak Ikut Tim Sukses Pemilu 2024
"Kontestasi politik pemilu 2024 kerap memungkinkan jadikan media sebagai bahan eksistensi," Ketua umum AJI Indonesia.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia mengimbau para kuli tinta tidak ikut serta sebagai tim sukses pada pemilu 2024.
Ketua umum AJI Indonesia Sasmito mengatakan, kontestasi politik pemilu 2024 memungkinkan menjadikan media sebagai bahan eksistensi.
Karena itu, Aji Indonesia mengimbau agar wartawan tidak ikut serta menjadi tim sukses partai politik maun calon pada pemilu 2024.
"Kami (AJI) mendorong dewan pers untuk memperbaharui kode etik Jurnalistik," tukasnya, Senin (18/07/2022).
Pasalnya, kode etik Jurnalistik tidak tegas terhadap jurnalis yang merangkap menjadi tim sukses pasangan calon peserta pemilu.
Baca juga: AJI Bandar Lampung Akan Gelar Konferta ke-IX, Pilih Ketua dan Sekretaris Baru
Baca juga: Dinas Peternakan Lampung Selatan Salurkan 8.700 Booster PMK ke Kecamatan
"Kalau kita belajar Pemilu 2019, kode etik jurnalistik yang disepakati oleh konstituen Dewan Pers dan seluruh jurnalis, sebenarnya kurang tegas," imbuhnya.
Ketidaktegasan tersebut bisa dilihat dari beberapa pemimpin media massa di Pemilu 2019 yang menjadi tim sukses.
Namun, dianggap tidak melanggar kode etik.
Padahal, banyak dampak bagi Jurnalis yang ikut menjadi tim sukses.
“Dampaknya sangat jelas terhadap teman-teman jurnalis di lapangan," terangnya.
Salah satunya ditekan untuk menulis berita-berita yang menguntungkan politikus ataupun pemilik medianya.
"Sudah tentu tidak Independen," ujar Sasmito.
Baca juga: DPD PKS Bandar Lampung Upgrading Pengurus Untuk Persiapan Pemilu 2024
Baca juga: SMKN 1 Gedong Tataan Pesawaran Lampung Buka Kelas Khusus Industri
Karena itu, pihaknya mendorong Dewan Pers untuk memperbarui kode etik jurnalistik.
"Dewan pers harus membunyikan ketika jurnalis yang dimaksud independen, dia tidak menjadi tim sukses atau berafiliasi dengan partai politik."
"Karena itu sangat tidak mungkin ketika dia menjadi tim sukses kemudian bisa menjadi Independen," ungkapnya.