Berita Lampung
5 Fakta Siswi SMPN 8 Tersambar Kereta di Bandar Lampung, Tak Jadi Ulang Tahun
Paman korban Kori Andrian mengaku, kaget atas peristiwa yang menimpa keponakannya. Keluarga sangat sedih dengan kejadian tersebut.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
2. Palang Kereta Berfungsi
Camat Labuhan Ratu Tarsi memastikan palang pintu kereta api Stasiun Labuhan Ratu berfungsi.
Tarsi menjelaskan, pada saat peristiwa nahas itu palang pintu kereta api justru dalam kondisi ke menutup.
"Banyak warga juga yang menyaksikan kalau palang pintu kereta api berfungsi. Pada saat sebelum kejadian juga palang pintu dalam kondisi menutup (turun)," kata Tarsi.
Ia menjelaskan, korban sesaat sebelum tersambar kereta api juga sudah diperingatkan kalau kereta akan melintas.
"Sudah diteriaki korban supaya jangan melintas, tapi korban sepertinya tidak mendengar, dan akhirnya terus jalan sampai ke tengah rel," terangnya.
Ia mengaku prihatin dan berduka dengan korban kecelakaan tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu.
"Kami perihatin atas kejadian itu. Kecelakaan ini lama sekali baru terjadi lagi dan semoga jangan ada lagi korban jiwa dari warga dan pengendara," harap Tarsi.
3. Diduga Pakai Earphone
Korban Safira Aulia diduga tak menyadari ada kereta yang melaju di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Herman seorang saksi mata di stasiun Bandar Lampung menerangkan, sebelum siswi SMP tersambar kereta banyak warga yang mencoba mencegah.
Namun, korban diduga menggunakan earphone atau penyumbat telinga hingga tak mendengarnya.
"Warga banyak yang lihat korban masuk melewati palang pintu kereta, korban juga teriaki korban supaya berlari (mengindari kereta api)," terangnya.
Namun, karena tak mendengar teriakkan korban, korban yang berada di tengah rel kereta api langsung tersambar kereta api.
"Posisinya (korban) persis di tengah rel. Kereta juga melaju di rel perlintasan kedua langsung menyambar korban," jelas Herman.