Berita Lampung
Lampung Dorong Semua Perpustakaan Bersifat Inklusi
Menurut Arinal Djunaidi, untuk meningkatkan daya literasi di Sai Bumi Ruwa Jurai sebuah transformasi pelayanan diklaim sedang digodok.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kesenjangan literasi masih menjadi tantangan di Provinsi Lampung.
Hal itu sebagaimana dikatakan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Rabu (20/7/2022).
Menurut Arinal Djunaidi, untuk meningkatkan daya literasi di daerah berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai itu, sebuah transformasi pelayanan diklaim sedang digodok.
Arinal Djunaidi menyebut, pelayanan yang akan coba diubah ialah bagaimana habit atau kebiasaan aktivitas di lingkungan perpustakaan.
Lingkungan perpustakaan yang dimaksud adalah menghadirkan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Artinya, perpustakaan yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia.
"Berbagai kegiatan dapat dilaksanakan di perpustakaan dengan melibatkan masyarakat," ungkap Arinal Djunaidi.
"Selain anak-anak, pemuda, kaum perempuan, pelaku usaha mikro, juga penyandang disabilitas," tambah Arinal Djunaidi.
Masih kata Arinal Djunaidi, pengadaan perpustakaan berbasis inklusi sosial akan diupayakan hadir hingga lingkup desa/kelurahan.
Hal itu didukung dengan adanya bunda-bunda literasi yang beberapa waktu sebelumnya dikukuhkan oleh kepala perpustakaan nasional.
Tentu ikut serta juga di dalamnya keterlibatan pemerintah daerah.
"Dengan adanya perpustakaan berbasis inklusi sosial dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga desa/kelurahan, peran bunda literasi juga diharapkan,"
"Kita sudah memiliki role model yang mampu berperan melakukan kegiatan sebagai motivator dan motor penggerak pembudayaan membaca," kata dia.
Dengan adanya dua tonggak itu, Arinal Djunaidi meyakini tingkat literasi masyarakat di Lampung akan meningkat.
Menyusul kemudian peningkatan kualitas hidup warga Lampung untuk berperang menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Sementara itu, Bunda Literasi Provinsi Lampung Riana Sari Arinal membenarkan rendahnya tingkat literasi di Lampung.
Disebutkannya, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Provinsi Lampung Tahun 2020 hanyalah senilai 11.98.
Dengan angka itu, Lampung berada di urutan ke-20 se-Indonesia dalam hal tingkat literasi.
"Angka ini merupakan hasil Pengukuran Skor Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI," jelas dia.
Dengan dasar itu, ia meminta agar setiap elemen dan setiap stakeholder untuk membahu bersama untuk meningkatkan daya literasi di Lampung.
"Ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak ringan untuk kita bersama-sama bersinergi meningkatkan dan membudayakan literasi di tengah masyarakat. Ayo tingkatkan budaya literasi untuk wujudkan Lampung Berjaya," ujar Riana.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)