Pemilu 2024
Muscab Ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu Tuntas, 2 Ketua DPC Diminta Fokus Pemilu 2024
M Khadafi Azwar dan Mira Anita selaku ketua DPC yang terpilih dalam muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu diminta fokus pemilu 2024.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Pelaksanaan muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu tuntas sudah.
Gelaran muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu itu menghasilkan masing-masing satu nama ketua, yakni M Khadafi Azwar sebagai ketua DPC Partai Demokrat Lampung Timur dan Mira Anita sebagai ketua DPC Partai Demokrat Pringsewu.
Setelah muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu tuntas, 2 ketua DPC diminta fokus Pemilu 2024.
Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung Midi Iswanto menyatakan sudah tidak ada persoalan yang perlu diperdebatkan setelah muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu tuntas.
"Kepada kader-kader, tidak ada perdebatan lagi setelah selesainya muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu. Ayo kita merawat partai. Jadikan Demokrat menang Pemilu 2024 dan jadikan AHY (Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai presiden. Mari menangkan Demokrat di Lampung pada Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden) 2024,” seru Midi Iswanto, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: AHY Pimpin Fit and Proper Test Dua Ketua DPC Partai Demokrat Khadafi dan Mira Anita
AHY Pimpin Fit and Proper Test
Dalam rangkaian muscab ulang Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu, AHY selaku ketua umum Demokrat memimpin langsung fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap M Khadafi Azwar dan Mira Anita.
Fit and proper test dua ketua DPC itu berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa malam (19/7/2022).
Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief melalui Kepala BPOKK DPD Midi Iswanto menjelaskan fit and proper test dilakukan oleh Tim Lima.
Tim Lima terdiri atas AHY yang memimpin fit and proper test, serta Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kepala BPOKK DPP Herman Khaeron, Ketua DPD Edy Irawan Arief, dan Sekretaris DPD Agus Revolusi.
“Ya benar, bahwa yang muscab ulang (Demokrat Kabupaten Lampung Timur dan Pringsewu) menjalani fit and proper test," kata Midi Iswanto.
Sesuai perintah Mahkamah Partai kepada DPP Partai Demokrat, Midi Iswanto menjelaskan DPC Partai Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu diminta mengelar muscab ulang.
"(Muscab ulang) sudah dilakukan oleh DPP selaku yang berwenang melakukan muscab ulang, dan sudah selesai. Maka (Selasa) tadi malam fit and proper test dilaksanakan sesuai undangan, jam 19.00-22.45 WIB," ujarnya.
Baca juga: Plt Ketua DPC Demokrat Pringsewu dan Lamtim Angkat Bicara Pasca Muscab Demokrat Lampung
Anggota DPRD Provinsi Lampung ini menambahkan fit and proper test terhadap M Khadafi Azwar dan Mira Anita diadakan bersamaan dengan fit and proper test untuk daerah lain, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Terkait materi dalam fit and proper test, Midi Iswanto mengungkapkan, secara garis besar di antaranya soal strategi dan program pemenangan Demokrat dalam Pemilu 2024.
“Ditanyakan beberapa hal penting tentang apa program kerja dan strategi untuk memenangkan Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden dan Wakill Presiden) 2024. Pertanyaan yang fundamental termasuk juga agar segera melakukan konsolidasi partai, termasuk menguatkan partai di struktur paling bawah, yaitu PAC (Pengurus Anak Cabang), Ranting,” jelasnya.
Tahapan berikutnya setelah fit and proper test, menurut Midi Iswanto, adalah penetapan ketua Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu terpilih.
“Dua DPC ini masing-masing calon tunggal. Setelah penetapan, penyusunan pengurus diusulkan oleh formatur untuk dikirim ke DPP di Jakarta untuk penerbitan SK (surat keputusan),” katanya.
Angkat Bicara
Dua (eks) Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Demokrat Lampung Timur dan Pringsewu angkat bicara setelah muscab ulang selesai.
Yandri Nazir yang sebelumnya menjabat Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lampung Timur tidak terima atas keputusan muscab ulang.
Ia merasa keputusan tersebut tidak adil.
"Saya akan mengambil langkah-langkah hukum atas persoalan ini. Saya akan menggugat sampai pengadilan negeri," katanya.
Apabila kalah dalam gugatan, Yandri Nazir menyatakan akan melakukan banding.
"Saya akan membawa masalah ini sampai ke ujung proses hukum. Apabila gugatan di pengadilan negeri kalah, saya akan banding. Saya pastikan akan terus melakukan gugatan sampai ke ujung," ujarnya.
Yandri Nazir menyatakan sangat kecewa atas keputusan partai, apalagi ia merasa sebagai salah satu sosok yang mendirikan Demokrat di Lampung.
"Kejadian ini memalukan, sungguh memalukan. Partai ini menunjukkan kesewenang-wenangan. Dan orang-orang yang ada di partai ini, oknum-oknum yang ada di partai ini dengan bangga memperlihatkan kebodohannya kepada masyarakat," katanya.
"Saya sangat prihatin. Harusnya partai melakukan konsolidasi, membesarkan partai. Ini malah harus cakar-cakaran di dalam tubuh sendiri. Saya menilai ini sangat memalukan," sambungnya.
Saat disingung apakah ada niatan keluar dari Demokrat, secara tegas Yandri menyatakan hanya akan memperjuangkan haknya.
"Langkah saya yang pertama, akan menanyakan ke ketua umum Demokrat. Yang kedua, saya akan menempuh jalur hukum, saya akan gugat ke pengadilan negeri,” ujarnya.
“Saya tidak akan berhenti sampai jalur hukum yang terakhir," pungkasnya.
Hampir sama, Juwita Zahra yang sebelumnya menjabat Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pringsewu menyatakan akan menempuh jalan hukum serta melakukan gugatan melalui Mahkamah Partai sesuai aturan partai.
"Semoga sekali lagi Mahkamah Partai bisa memberikan keadilan bagi semua kader partai dan menyadarkan keputusannya dengan berpihak pada konstitusi serta aturan partai," ujarnya.
Juwita Zahra telah mengirim surat terbuka yang berisi pesan langsung untuk AHY, ketua umum Demokrat.
Dalam surat itu, Juwita menyebut ada yang dicederai dari mekanisme dan tatanan, merujuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Partai Demokrat.
"Pada prinsipnya, apapun keputusan ketum, kami hormati,” kata Juwita.
"Adapun saat ini kami concern pada keluhan, jeritan suara kader, serta gejolak serius yang terjadi di Pringsewu dan Lampung Timur. Karena, peristiwa ini sungguh mencederai mekanisme dan tatanan yang tercantum dalam AD ART partai," lanjutnya.
"Kami secara bersama-sama akan memperjuangkan sampai titik akhir dalam upaya menegakkan keadilan," tandas Juwita.
Bantah Pecat 3 Petinggi
Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief membantah jika dinilai memberhentikan tiga petinggi Demokrat kabupaten/kota.
Belakangan ini, mencuat kabar Edy Irawan Arief memberhentikan tiga Plt Ketua DPC.
Ketiganya adalah Plt Ketua DPC Demokrat Lampung Timur Yandri Nazir, Plt Ketua DPC Demokrat Pringsewu Juwita Zahra, dan Plt Ketua DPC Demokrat Metro Zainuri.
Tiga Plt Ketua DPC itu disebut-sebut sebagai loyalis M Ridho Ficardo, ketua Demokrat Lampung sebelum Edy Irawan Arief.
Edy menyebut tiga Plt Ketua DPC tersebut tidak dipecat, melainkan masa jabatannya telah habis.
Berdasarkan AD ART Partai Demokrat, ungkap Edy, masa jabatan Plt Ketua DPC maksimal hanya satu tahun.
"Jadi, nggak ada pemecatan, penggantian, itu nggak ada. Saya menunjuk sekretaris (DPC) untuk melaksanakan tugas ketua DPC, karena masa jabatan mereka sudah habis," kata Edy Irawan Arief dalam Wawancara Eksklusif bersama Tribunlampung.co.id, 10 Januari 2022.
"Jabatannya sudah habis, artinya kosong kepemimpinan. Maka, saya tugaskan sekretarisnya sampai ada muscab untuk pemilihan ketua definitif," sambungnya.
Edy mengaku tak memiliki dendam politik kepada siapa pun, termasuk pada kubu M Ridho Ficardo.
"Saya ini anak kiai, jadi tidak boleh ada dendam politik. Saya akan ajak semua kader untuk yuk mari kita berjalan bersama," ucapnya. ( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )