Berita Lampung
Terungkap Pesan Siswi SMP Tewas Tertabrak Kereta Api di Lampung
Siswi SMP tewas tertabrak kereta api ini ternyata sempat meninggalkan pesan kepada sang ibu.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung -Siswi SMP tewas tertabrak kereta api di Lampung masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Siswi SMP tewas tertabrak kereta api babaranjang berinisial SAN, merupakan pelajar kelas 2 SMPN 8 Bandar Lampung.
Siswi SMP tewas tertabrak kereta api ini ternyata sempat meninggalkan pesan kepada sang ibu.
Putri pasangan suami istri, Riswiyantoro dan Wilda Saptiana pergi untuk selamanya dengan meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan orang tuanya.
Pesan SAN yang ditinggalkan kepada ibunya, Wilda Septiana ibarat isyarat atau firasat sebelum meninggal tertabrak kereta api babaranjang.
Baca juga: Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Lampung Utara, PT KAI Beri Penjelasan
Baca juga: Siswi SMP Tewas Tertabrak Kereta Api di Bandar Lampung, Keluarga Bantah Korban Memakai Headset
Wilda Septiana, istri dari Riswiyantoro, mengungkap sang putri SAN, memintanya agar membaca Alquran surah Al Mulk.
Dijelaskan Wilda Septiana, dalam surah Al Mulk itu maknanya semua mahluk hidup kembali kepada maha pencipta.
Karena anaknya itu hafal surat Al Mulk dan tahu artinya.
"Mi baca surah Al Mulk ya dan membacanya itu mau tidur," kata Wilda menirukan permintaan anaknya SAN, saat dijumpai Tribun Lampung, Rabu (20/7/2022).
Ibu dari siswi alamrhumah SMPN 8 Bandar Lampung ini mengatakan anaknya itu sangat solehah.
Selama sebulan terakhir, Wilda Septiana merasakan perubahan anaknya tersebut, yang jadi pendiam.
Lalu solat dan mengajinya juga rajin setiap akan tidur.
Baca juga: Mobil Minibus Diserempet Kereta Api di Perlintasan Jalan KH Agus Anang Bandar Lampung
Baca juga: PT KAI Imbau Masyarakat untuk Perhatikan Rambu Lalu Lintas saat Melintas di Perlintasan Kereta Api
SAN juga sayang dengan adiknya, begitu pun Wilda yang lakukan apapun untuk SAN dan adiknya.
Setelah libur kenaikan kelas, hari pertama masuk sekolah di kelas 2 SMPN 8 Bandar Lampung, SAN tidak pernah lepas masker.
Anaknya itu memang pemalu dan pada 23 Juli 2022 ini akan berulang tahun yang ke-13.
Wilda Septiana menyinggung dan meluruskan terkait anaknya yang tertabrak kereta api babaranjang karena menggunakan headset.
"Jadi anak saya itu tidak pakai headset saat pulang sekolah, kalau handphone itu selalu saya masukin ke dalam tas," kata Wilda
Ia juga selalu mengingatkan jangan sampai main handphone saat di sekolah karena kedepannya akan mondok.
Jadi headset tidak pernah ada di rumah.
Kalau mau murottal itu anaknya selalu mendengarnya di loud speaker dan suaranya besar.
Anaknya itu sudah hafal dari juz 28-30.
Kemarin juga sempat ngomong kalau anaknya ini pingin mondok.
"Kenapa pas sudah masuk SMP malah pinginnya mondok, kata anak saya itu dia mau baik dalam segala hal," kata Wilda
Dirinya mengingatkan bahwa nantinya kalau mau mondok itu tidak main-main karena jauh dari orangtua.
Harapannya anak khusnul khatimah dan semua perbuatannya selama di dunia bisa diterima amal baiknya.
Kori Andrian paman korban menambahkan bahwa tidak benar kalau keponakannya itu pulang sekolah pakai headset saat tertabrak kereta babaranjang.
"Pada saat kejadian saya itu pas mau pergi antar undangan muswil RAPI Kota Bandar Lampung dan tiba-tiba ada yang tertabrak kereta api itu rupanya keponakan saya," kata Kori
Saat dilihat dan dirinya yang langsung mengangkat jenazah tidak terlihat adanya headset dikupingnya apalagi handphone.
Tapi memang terlepas jilbabnya korban saat kejadian tersebut. "Saya ingin meluruskan pemberitaan kalau keponakan saya itu tidak pernah menggunakan headset saat kejadian," kata Kori.
Sempat Terpental
Jasad siswi SMP yang tewas tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung sempat mental hingga 10 meter.
Ardi seorang saksi mata mengatakan, siswi SMP itu tewas seketika usai tersambar kereta api di Bandar Lampung.
"Siswi SMP itu tewas dan mental 10 meter," kata warga Bandar Lampung tersebut.
Kereta babaranjang saat kejadian melintas dari arah Palembang menuju Stasiun Panjang.
Korban diketahui berinisial SAN siswi SMPN 8 Bandar Lampung, warga Labuhan Ratu.
Korban yang baru pulang sekolah dan akan pulang ke rumahnya itu, diduga melintas palang rel yang sudah dalam kondisi menutup (menurun) karena kereta akan melaju.
Pihak kecamatan bakal mengurus jasad siswi SMP yang tewas lantaran tersambar kereta api Babaranjang di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Jasad korban kemudian dievakuasi dan ditangani Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM).
Baru Pulang Sekolah
Seorang siswi SMP tewas tersambar kereta api Babaranjang di palang pintu Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung hari ini, Selasa (19/7/2022).
Peristiwa siswi SMP tewas tersambar kereta api itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB tadi di Bandar Lampung.
Sang siswi SMP lantas tewas seketika usai tersambar kereta Babaranjang di Stasiun Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
Berdasarkan keterangan saksi mata, korban sedang dalam perjalanan pulang sekolah ke rumahnya di kawasan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
"Dia jalan kaki mau ke rumahnya. Padahal palang (kereta) sudah turun tapi dia jalan terus," kata Fidel, saksi mata di lokasi kejadian.
Tepat di tengah perlintasan kereta api di Stasiun Labuhan Ratu, korban justru jalan melambat.
Ini membuatnya langsung tersambar kereta yang melaju dari arah Palembang menuju Stasiun Panjang.
Setelah rangkaian gerbong kereta berlaku, barulah korban dilakukan evakuasi dari tengah rel kereta.
"Tubuh korban tertabrak kereta, posisinya di tengah rel kereta. Baru setelah itu dilakukan evakuasi," katanya.
Setelah beberapa saat, warga berkumpul melihat kondisi jenazah dan korban ditutupi dengan kain.
Palang Kereta Berfungsi
Camat Labuhan Ratu Tarsi memastikan palang pintu kereta api Stasiun Labuhan Ratu berfungsi.
Tarsi menjelaskan, pada saat peristiwa nahas itu palang pintu kereta api justru dalam kondisi ke menutup.
"Banyak warga juga yang menyaksikan kalau palang pintu kereta api berfungsi. Pada saat sebelum kejadian juga palang pintu dalam kondisi menutup (turun)," kata Tarsi.
Ia menjelaskan, korban sesaat sebelum tersambar kereta api juga sudah diperingatkan kalau kereta akan melintas.
"Sudah diteriaki korban supaya jangan melintas, tapi korban sepertinya tidak mendengar, dan akhirnya terus jalan sampai ke tengah rel," terangnya.
Ia mengaku prihatin dan berduka dengan korban kecelakaan tersambar kereta api di Stasiun Labuhan Ratu.
"Kami perihatin atas kejadian itu. Kecelakaan ini lama sekali baru terjadi lagi dan semoga jangan ada lagi korban jiwa dari warga dan pengendara," harap Tarsi.
(Tribunlampung.co.id Bayu Saputra).