Pemilu 2024
Komisioner KPU Bandar Lampung Fery Triatmojo Awali Karir Penyelenggara Pemilu dari Dosen
Sejak tahun 2014 Fery Triatmojo meninggalkan dunia pendidikan, beralih sebagai komisioner KPU Bandar Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Komisioner KPU Bandar Lampung Fery Triatmojo mengawali karirnya sebagai dosen Fisip Universitas Lampung (Unila).
Namun sejak tahun 2014, Fery Triatmojo meninggalkan dunia pendidikan dan alih profesi sebagai komisioner KPU Bandar Lampung.
Lantas, apa yang melatarbelakangi Fery Triatmojo untuk berkecimpung di pemilu hingga menjadi jadi komisioner KPU Bandar Lampung.
Fery mengungkapkan latar belakang pendidikan yang membuatnya tertarik ikut serta menjadi bagian dari penyelenggaraan pemilu.
"Pendidikan saya S1 administrasi negara Unila, S2-nya juga di jurusan yang sama," kata Fery, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: KPU Bandar Lampung Bentuk Tim Helpdesk Melayani Tahapan Pendaftaran Parpol
Baca juga: Bidik Generasi Milenial di Pemilu 2024, KPU Bandar Lampung Maksimalkan Sosial Media
Bahkan sejak masih berstatus sebagai saksi, Fery sudah ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2004.
Saat itu dia andil bagian dalam sebuah konsorsium data entry.
Konsorsium yang terdiri dari elemen mahasiswa dan perguruan tinggi.
"Jadi ini merupakan pihak kedua yang digandeng oleh KPU dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2004," kata Fery.
Kala itu tugasnya melakukan entry data hasil pemungutan suara dan rekapitulasi suara.
"Saat itu saya masih mahasiswa administrasi negara Unila, jadi ini pengalaman pertama saya di kepemiluan," kata Fery.
Dari pengalaman tersebut, akhirnya ikut serta seleksi sebagai calon anggota KPU Bandar Lampung.
Baca juga: Audensi dengan Wali Kota Eva Dwiana, KPU Bandar Lampung Sebut Anggaran Pilkada 2024 Rp 53 Miliar
Baca juga: KPU Bandar Lampung Pastikan Ada Penambahan TPS pada Pemilu 2024
Tahun 2014-2019 sebagai Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Bandar Lampung.
Di periode kedua tahun 2019 - 2024, dia kembali dipercaya untuk jabat ketua devisi yang sama.
"Memang lebih tertarik di tata kelola dan teknis penyelenggaraan pemilu," kata Fery.
Sebagai anggota KPU, Fery mengaku banyak tantangan tersendiri dalam menjalankan tugasnya.
Terlebih lagi dalam konteks Pemilu di Indonesia, merupakan pemilu yang paling rumit.
Bahkan sering kali, Fery mengaku kerap terjebak dalam rutinitas perihal teknis pelaksanaan pemilu tersebut.
"(Ada) yang rumit lagi, anggapan atau stigma masyarakat bahwa pemilu itu hasilnya ditentukan oleh penyelenggara," kata Fery.
Kalau sudah menjadi stigma, lanjut Fery tentunya hal ini merupakan tantangan terbesar bagi KPU.
Dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat, tidak ada lagi pemilu yang hasilnya ditentukan oleh penyelenggara.
"Tidak seperti jaman dulu lagi ya, jadi pemilu sekarang ini yang menentukan adalah pemilih itu sendiri," kata Fery.
Di sela-sela kesibukan menjelang tahapan Pemilu 2024, Fery tetap menyempatkan diri untuk hobinya.
Seperti melakukan kegiatan traveling, jalan-jalan bersama keluarga ke sejumlah tempat wisata.
"Kadang juga masih menyempatkan diri bermain badminton, meskipun sudah tidak bisa rutin lagi," kata Fery. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter).