Kesehatan
Penyebab dan Cara Mengatasi Autis pada Anak
dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, penyebab autis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Autism spectrum disorder (ASD) atau yang sering disebut orang-orang sebagai autis adalah salah satu kondisi yang bisa dialami anak.
dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, penyebab autis sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.
"Seorang anak dikatakan autis jika memenuhi tiga syarat," kata dr Roro dalam Bincang Kesehatan, Kamis 21 Juli 2022
Syarat yang pertama yakni gangguan komunikasi yakni anak terlambat bicara.
Terlambat bicara itu misalnya di usia dua tahun anak belum bisa memanggil mama, ibu, atau bunda.
Baca juga: Penyebab Asam Lambung Berlebih dan Cara Mengatasinya
Baca juga: Tarik Benang, Cara Jitu Atasi Kulit Wajah yang Mengendur Akibat Faktor Usia
Syarat kedua yakni gangguan interaksi, yakni anak saat diajak komunikasi tidak ada kontak mata, dan dia asyik dengan dunianya sendiri
Kalau anak itu dipanggil dia tidak akan menengok, kalaupun menengok hanya sebentar saja dan tidak ada kontak mata, atau ada kontak mata tapi hanya sedikit.
Saat ambil barang yang dia sedang pegang seperti mainannya, dia tidak akan melihat orang yang mengambil.
Tapi dia hanya akan fokus melihat benda yang diambil.
Selanjutnya syarat ketiga adalah gangguan repetisi, yakni anak melakukan gerakan berulang kali.
Selain tiga syarat itu, anak juga akan mengalami hal lain, seperti gangguan makan, mudah cemas, mudah marah, tidak bisa diam, dan sebagainya.
Jika orangtua tahu anak mengalami autis, sebaiknya orangtua segera datang ke dokter anak untuk mengkonsultasikan kondisi anaknya.
Dokter anak akan melakukan pemeriksaan dengan cara menanyakan ke orangtua apa saja yang dialami anak.
Setelah tahu apa yang dialami anak, dokter akan menyingkirkan berbagai kemungkinan lain terlebih dahulu
Contohnya, saat anak dipanggil tidak menengok, ada kemungkinan anak tidak autis tapi ada gangguan pendengaran.