Berita Lampung

Kisah Mahasiswi Fisip Universitas Lampung Jalankan Bisnis Online Demi Raih Gelar Sarjana 

Meri Ermawati, mahasiswi FISIP Unila jurusan Hubungan Internasional, bercerita lika liku masa perkuliahannya selama tujuh tahun.

Penulis: Mega Ulfa | Editor: soni
Tribun Lampung/Mega Ulga
Meri Ermawati, Mahasiswi FISIP Unila jurusan Hubungan Internasional 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Meri Ermawati, mahasiswi FISIP Unila jurusan Hubungan Internasional, bercerita lika liku masa perkuliahannya yang cukup panjang karena harus menyelesaikan masa studinya selama tujuh tahun.

"Setiap proses yang dilalui nyatanya pada semua orang jelas berbeda, dan saya pun mengalami hal itu," ungkap gadis kelahiran Desa Haduyang, Natar, 20 Mei 1997 silam.

Putri bungsu dari empat bersaudara , dari pasangan Subeno Hadiwijaya dan Almarhumah Sujiati, menceritakan pengalaman perjuangannya menyelesaikan skripsinya.

Proses awalnya, saat memasuki semester 5 perkuliahan ia sudah menyusun strategi untuk menentukan topik skripsi.

"Prosesnya cukup lama sampai semster 10 saya baru mendapat persetujuan dari pembimbing akademik sampai akhirnya baru bisa diajukan ke jurusan untuk didaftarkan topik skripsinya," kata Meri.

Di kala teman-teman seangkatannya sudah banyak yang selesai menuntutaskan skripsi dan diwisuda, Meri sempat merasa nasibnya tidak seberuntung teman-temannya.

Lalu ia menanamkan dalam hati untuk lebih memilih fokus dan menyelesaikan skripsinya.

Sejak tidak lagi menerima beasiswa Bidik Misi yang berakhir pada semester 8, Meri memutar otak untuk membiayai kuliahnya hingga memiliki gelar sarjana.

Akhirnya sejak menginjak semester 9 dia memilih menjadi seleer online. macam-macam yang dijualnya, dari masker, menjadi reseller online, hingga berjualan bucket.

Apapun ia lakukan agar bisa tetap bisa bertahan dan membayar UKT.

Baca juga: Webinar Puteri Kampus Indonesia 2022 Bagikan Tips Jadi Mahasiswi Berprestasi

Baca juga: Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung Terbitkan Novel Perdana 24 Jam Tanpa Detik

Faktor lain yang menghambat skripsinya ialah pandemi Covid-19.

Karena pandemi, Meri pada tahun 2020 baru bisa mendaftarkan topik skripsinya melalui form online yang disediakan oleh jurusan.

Berkat tekat untuk menempuh perjuangan yang tidak kenal lelah, akhirnya Meri mendapatkan jadwal ujian skripsi pada 12 Juli 2022.

"Alasan saya untuk tidak menyerah dan terus maju menyelesaikan proses perkuliahan sampai akhir adalah kedua orangtua saya,

dan juga kakak- kakak saya serta teman teman terdekat yang selalu memberikan dukungan dan smangat yang luar biasa untuk saya," ungkapnya.

Menurut Meri, meskipun kuliah terbilang cukup lama, orangtuanya pun tidak pernah berhenti berdoa dan memberikan motivasi yang terbaik.

Tujuannya agar anaknya dipermudah dalam proses kuliahnya sampai akhirnya lulus.

Rencana setelah lulus, Meri ingin merintis usaha rumahan di bidang kuliner, sambil mencari lowongan pekerjaan yag sesuai passion. (Tribunlampung.co.id / Mega Ulfa)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved