Tribun Lampung Award 2022
Pertumbuhan UMKM di Lampung Didominasi Anak Muda
Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di lampung perkembangannya dinilai sedang pasang tumbuh.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pelaku usaha di Lampung utamanya untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) perkembangannya dinilai pasang tumbuh.
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Lampung Ahmad Giri Akbar mengatakan, keberadaan UMKM tentu tidak selalu tumbuh saja.
"Ada yang tumbang, ada yang tumbuh. Ada yang semakin berkembang, UMKM ya seperti itu. Tetapi secara akumulatif se-provinsi, kemampuan knowledge (pengetahuan) para pelaku usahanya berkembang," kata Giri kepada Tribun Lampung, Senin (25/7/2022).
Ini terlihat dari UMKM penanam cabai incomenya lagi bagus. Pelaku UMKM kreatif juga sudah banyak yang mengikuti pelatihan.
Baik itu terkait proses produksi hingga bagaimana pemasarannya atau marketing.
Baca juga: Tribun Lampung Award 2022: UMKM Hebat, Lampung Berjaya
"Pendampingan dari BUMN juga banyak sekarang. Sehingga turut meningkatkan kemampuan para pelaku usaha," paparnya.
Pelaku usahanya sendiri diakuinya geliatnya banyak didominasi anak muda.
"Banyak anak muda sekarang (yang berbisnis). Saya perhatikan kebanyakan kalau di kota industrinya mayoritas di bidang makanan dan minuman," ujar Giri.
Banyak konsorsium-konsorsium. Belum lagi mulai banyak kemasan bentuk oleh-oleh dari hasil pertanian atau perkebunan.
"Saya memandangnya baguslah, positif," bebernya.
"Beda kemauan anak muda jaman sekarang dengan mungkin seumur saya. Banyak anak muda sekarang umur 20 tahun, 30 tahun, mikirnya selalu bisnis, bisnis," tambahnya.
Menurutnya ini bagian dari proses transmisi dari negara berkembang menuju negara maju. Proses penciptaan pengusahanya harus masif.
"Tetapi masalahnya teman-teman UMKM ini ada di mental. Sudut pandangnya terutama yang harus lebih dibuka. Bahwa UMKM potensinya juga besar," tutur Giri.
Jangan terjebak dalam kalimat UMKM, tapi lebih kepada bagaimana berbisnis. Sehingga mental dan sudut pandangnya harus terus dibangun.
"Bahwa bisnis itu harus punya tujuan dan cita-cita yang besar, apapun industrinya," kata dia.