Inspirasi Bisnis

Tanam Selada Hidroponik, Naufal Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah Setiap Bulan

Naufal (25) warga Pekon Sidoharjo, Pringsewu meraup omzet puluhan juta rupiah dalam sebulan dari menanam selada hidroponik.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti
Naufal, pemilik usaha hidroponik geh yang berada di Pekon Sidoharjo, Kabupaten Pringsewu. Dalam satu bulan Naufal bisa meraup omzet puluhan juta rupiah. 

Proses penyemaian:

Bibit yang dibeli melalu online di Pulau Jawa, diletakkan dalam sterofom atau kapas yang berukuran kurang lebih 10 meter dan didiamkan selama 24 jam di ruang gelap.

Proses peremajaan:

Setelah 24 jam, bibit yang sudah mulai tumbuh dipindahkan ke pipa sepanjang 4 meter yang sudah diisi air.

Naufal menejalaskan, air menjadi salah satu faktor yang penting. Untuk lahan 300 meter membutuhkan 2.000 liter air.

"Air setiap dua minggu sekali harus ditambah," ujaranya.

Proses Pendewasaan:

Setelah 10 hari memasuki masa peremajaan, selada lalu dipindahkan ke pipa yang lebih besar dan jarak yang lebih jauh antara selada dengan selada yang lain.

Saat pendewasaan, biasanya selada mulai banyak diserang belalang dan ulat.

"Karena nggak pake pestisida ya, jadi banyak hama, sementara ini kami basmi secara manual saja," ungkapnya.

Naufal juga menjelakan, green house atau tempat penanaman hidroponik ini haris dilapisi dengan kertas anti UV.

Sebab, matahari sangat mempengaruhi masa tanam selada.

Jika terlalu banyak matahari, selada akan layu. Begitupun sebaliknya.

Untuk mengetahui cara tanam hidroponik, bisa cek instagram @hidroponikgeh

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

 

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved