Berita Lampung

Minyak Hewan Nabati Jadi Penyumbang Ekspor Terbesar Lampung

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ada 10  golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
screenshot
Rilis BPS Lampung. Minyak hewan nabati jadi penyumbang ekspor terbesar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Nilai Ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$526,89 juta atau mengalami peningkatan sebesar US$229,13 juta atau naik 76,95 persen dibandingkan Mei 2022 yang mencapai US$297,76 juta.

Nilai impor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$112,10 juta, mengalami penurunan sebesar US$106,77 juta atau turun 48,78 persen dibanding Mei 2022 yang tercatat US$218,87 juta.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ada 10  golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022.

Diantaranya, lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, ampas/sisa industri makanan, kopi, teh, rempah-rempah, olahan dari buah-buahan/sayuran, bubur kayu/pulp, berbagai produk kimia, ikan dan udang, daging dan ikan olahan, serta karet dan barang dari karet. 

Dari 10 barang industri tersebut, lemak dan minyak hewan nabati menjadi penyumbang ekspor terbesar Lampung. 

Baca juga: Warga Desa Bogerejo Pesawaran Lampung Panen 1 Ton Tomat per Hari dari Lahan 2 Hektare

Baca juga: Polisi Kewalahan Interogasi Oknum Bidan di Lampung, Kapolsek: Ahlinya Penggelapan

Sejak Januari - Juni 2022, tercatat minyak hewan nabati menyumbang 36,10 persen nilai ekspor dari total 95,81 persen.

Kepala BPS Lampung Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022 adalah India, 

Belanda, Italia, Tiongkok, Amerika Serikat, Pakistan, Korea Selatan, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Benin. 

"Yang paling besar adalah minyak hewan nabati. Untuk ekspor menurut sektor selama sebulan terakhir terjadi peningkatan pada semua sektor. Sektor industri pengolahan naik sebesar 122,36 persen, pertambangan 
dan lainya naik sebesar 4,18 persen, serta sektor pertanian naik sebesar 8,67," jelasnya dalam siaran rilis resmi melalui kanal YouTube BPS Lampung, Senin (1/8/2022).

Dia menjelaskan berdasarkan hal tersebut, Nilai Ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$526,89 juta, mengalami peningkatan sebesar US$229,13 juta atau naik 76,95 persen dibandingkan Mei 2022 yang mencapai US$297,76 juta. 

Nilai ekspor Juni 2022 jika dibandingkan dengan Juni 2021 yang tercatat US$387,21 juta, mengalami peningkatan sebesar US$139,68 juta atau naik 36,07 persen.

"Secara kumulatif dari Januari-Juni 2022 jika dibandingkan dengan Januari-Juni 2021 ekspor Provinsi Lampung juga mengalami peningkatan pada semua sektor, sektor industri pengolahan naik sebesar 6,11 persen, sektor pertambangan dan lainya naik sebesar 166,30 persen, dan sektor pertanian naik sebesar 27,88 persen," jelasnya.

Import Turun 

Endang mengungkapkan Nilai impor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$112,10 juta, mengalami penurunan sebesar US$106,77 juta atau turun 48,78 persen dibanding Mei 2022 yang tercatat US$218,87 juta. 

Nilai impor Juni 2022 tersebut mengalami penurunan US$300,74 juta atau turun 72,85 persen jika dibanding Juni 2021 yang tercatat US$412,85 juta. 

"Negara pemasok barang impor terbesar ke Provinsi Lampung pada Juni 2022 adalah Nigeria US$35,09 juta; Australia US$14,40 juta, Argentina US$11,27 juta, Malaysia US$8,76 juta; Brazil US$6,83 juta; Tiongkok US$6,29 juta,  Jepang US$5,41 juta, Taiwan US$5,13 juta, Amerika Serikat US$4,25 juta, dan Fed Russia US$2,93 juta," ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Nilai impor pada Juni 2022 dibanding Mei 2022 untuk bahan baku penolong turun sebesar 51,71 persen, barang konsumsi turun sebesar 48,59 persen, sementara itu barang modal naik 644,54 persen.

Nilai impor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$112,10 juta, mengalami penurunan sebesar US$106,77 juta atau turun 48,78 persen dibanding Mei 2022 yang tercatat US$218,87 juta. 

"Nilai impor Juni 2022 tersebut mengalami penurunan US$300,74 juta atau turun 72,85 persen jika dibanding Juni 2021 yang tercatat US$412,85 juta," jelasnya.

Kontribusi impor Provinsi Lampung selama Juni 2022 dari total negara utama mencapai 97,06 persen, terdiri dari kelompok 10 negara utama lainnya 82,71 persen, kawasan ASEAN 10,69 persen, dan kelompok Uni Eropa 3,66 persen.

Total impor dari negara utama pada Juni 2022.

Jika dilihat menurut penggunaan barang, nilai impor pada Juni 2022 dibanding Mei 2022 untuk bahan baku penolong turun sebesar 51,71 persen, barang konsumsi turun sebesar 48,59 persen, sementara itu barang modal naik 644,54 persen. 

Jika dibandingkan dengan Juni 2021, bahan baku/penolong turun 68,20 persen, barang modal turun 92,37 persen, 
sementara itu barang konsumsi naik 11,11 persen. 

Nilai impor menurut penggunaan barang selama Januari-Juni 2022 dibandingkan selama Januari-Juni 2021, terlihat bahwa nilai impor barang modal turun 81,18 persen, sedangkan barang konsumsi, dan bahan baku/penolong 
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 26,75 persen dan 3,55 persen.

Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$526,89 juta, lebih ti nggi dari nilai impor Juni 2022 sebesar US$112,10 juta. 

Kondisi ini menjelaskan bahwa neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Juni 2022 mengalami surplus sebesar US414,78 juta. 

"Surplus neraca perdagangan Provinsi Lampung pada Juni 2022 diperoleh dari negara yang tergabung dalam Uni Eropa sebesar US$163,26 juta, kelompok negara selain negara utama sebesar US$123,00 juta, kelompok sepuluh negara utama sebesar US$105,53 juta, serta dari kelompok negara ASEAN sebesar US$22,99 juta," ungkap Endang.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved