Berita Lampung

Mahasiswa Asal Lampung Tengah Tewas Kecelakaan di Jalinsum Lampung Selatan

Kecelakaan di Jalinsum Lampung Selatan hingga menewaskan mahasiswa asal Lampung Tengah itu, persisnya terjadi di Bundaran Hajimena, Kecamatan Natar.

Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Sepeda motor Honda Beat yang dikendarai mahasiswa asal Lampung Tengah saat kecelakaan di Jalinsum Lampung Selatan, Selasa (2/8/2022). Pemotor itu tewas setelah terjatuh di bagian ban belakang kendaraan tangki BBM. 

Pemotor tewas kecelakaan di Jalan Lintas Tengah atau Jalinteng Lampung Utara karena terjepit antara truk fuso dan tangki BBM yang bertabrakan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Utara Iptu Joni Charter mengungkapkan pemotor tewas terlibat kecelakaan di Jalinteng itu warga Abung Tengah, bernama Ahmad Saiful Anwar (32).

Ketika kecelakaan di Jalinteng Lampung Utara, lanjut Iptu Joni Charter, Ahmad Saiful Anwar mengendarai motor Honda Beat searah dengan kendaraan fuso muatan batu split dari Way Kanan menuju Bandar Lampung.

Pemotor itu berupaya mendahului truk fuso “Arah kendaraan motor sama dengan kendaraan truk fuso,” kata Iptu Joni Charter.

Kondisi Jalinteng Lampung Utara itu agak menanjak, sehingga mengharuskan kendaraan truk fuso mengoper gigi.

Namun mobil di depannya tidak kuat menanjak. Sementara truk fuso yang kecelakaan itu berusaha banting setir ke kanan.

Tapi kepergok mobil tangki muatan BBM yang dari arah berlawanan, dari Bandar Lampung menuju Way Kanan.

Ironisnya saat itu pemotor pas berada di antara kedua mobil tersebut sehingga terjepit.

"Motor kondisinya terjepit diantara kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut," ujar Joci Charter.

Akibatnya, tambah dia, pengendara motor langsung tewas di tempat.

Kecelakaan maut ini terjadi di Jalinteng, Desa Bandar Putih, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, Senin 1 Agustus 2022.

Kedua sopir mobil langsung dibawa kerumah sakit Handayani, berikut pengendara motor. 

Jenazah korban pengendara motor akan langsung dikebumikan hari itu juga oleh keluarganya. 

Joni Charter mengatakan, saat kecelakaan maut itu terjadi, laju kendaraan dalam keadaan kecepatan tinggi.

Truk fuso yang bermuatan batu split dengan kondisi jalan menanjak tentu kecepatannya diperkirakan sekitar 40 km.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved