Kesehatan

Tak Hanya Menyerang Anak-anak, Ternyata Penyakit Campak Bisa Menjangkiti Orang Dewasa

Tidak hanya menyerang pada anak-anak, ternyata penyakit campak juga bisa menyerang orang dewasa.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/jelita dini
dr. Hari Purwanto, Sp.DV dari RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung jadi pembicara di Bincang Kesehatan Tribun Lampung, Kamis 4 Agustus 2022 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Campak adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. 

dr Hari Purwanto, Sp.DV dari RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung mengatakan, campak disebabkan oleh virus yang berasal dari keluarga paramyxovirus.

Virus tersebut berasal dari droplet seseorang yang terkena campak. 

Lalu droplet itu menyebar di udara karena orang yang terkena campak bersin atau batuk.

Kemudian droplet itu masuk ke tubuh orang lain lewat saluran nafas atau selaput lendir mata 

Masuknya droplet itu bisa secara langsung atau bisa jadi droplet itu awalnya menempel di benda.

Lalu benda yang ditempeli oleh droplet itu dipegang dengan tangan lalu tangan itu ditempelkan ke mulut.

Baca juga: Halo Dokter - Apa Itu Campak Jerman, Gejala dan Pengobatannya

Begitu droplet itu masuk, tidak langsung menimbulkan gejala campak, karena ada masa inkubasi dulu selama 1-2 minggu 

Setelah masa inkubasi, baru muncul gejala awal campak yakni demam sampai 40 derajat, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, badan pegal, mata berair, dan mata sensitif cahaya.

Gejala awal itu menyebabkan dokter sulit sekali memastikan kalau gejala itu adalah gejala campak.

Kecuali di mulutnya ada gejala berupa bintik merah yang ditengahnya ada putih-putih atau kebiruan, baru bisa dipastikan itu campak.

Semakin bisa dipastikan kalau itu adalah campak, jika muncul gejala lanjutan campak campak berupa berupa ruam merah 

Ruam merah merupakan gejala khas campak, yang awalnya muncul diwajah lalu lama kelamaan muncul diseluruh tubuh.

"Untuk memastikan campak, memang hanya dilihat melalui gejalanya, sebenarnya bisa dengan PCR tapi PCR jarang dilakukan. Kalau sudah muncul gejala campak," urai dr Hari dalam Bincang Kesehatan, Kamis 4 Agustus 2022.

Setelah dipastikan gejala itu adalah campak, dokter tidak ada pengobatan khusus, karena sebenarnya campak bukan penyakit berbahaya.

Baca juga: Kenali Gejala Campak, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Campak

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved