Berita Lampung
37 Desa di Lampung Endemi Malaria, Diskes: Spesifik Pinggir Pantai
Kepala Dinas Kesehatan Povinsi Lampung Reihana mengungkap dari empat daerah di Lampung itu, terdata sebanyak 37 desa endemi malaria.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Empat daerah di Lampung masuk sebagai wilayah dengan setatus endemi malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Povinsi Lampung Reihana mengungkap dari empat daerah di Lampung itu, terdata sebanyak 37 desa endemi malaria.
Reihana membeberkan, keempat wilayah endemi malaria di Lampung itu terdiri dari, Pesawaran, Bandar Lampung, Pesisir Barat dan Lampung Selatan.
Dinas Kesehatan menarget, Provinsi Lampung akan bebas malaria pada tahun 2025 nanti.
Ditambahkan Reihana, keempat daerah di Lampung itu tergolong dalam wilayah endemis rendah penyakit malaria.
Baca juga: Ayah Sakit, Pemotor Tabrak Mobil Aspri Hotman Paris di Bandar Lampung Buru-buru
Baca juga: PKL di Bandar Lampung Pasrah Digusur Pol PP, Harap Solusi Pemerintah
Penilaian endemis rendah, menurut Reihana, karena angka kesakitan malaria per seribu penduduk berada di atas nol dan bawah 1.
"Pesawaran 0,52 per seribu penduduk, Bandar Lampung 0,08 per seribu penduduk, Metro 0,02 per seribu penduduk dan Lampung Timur 0,01 per seribu penduduk," sebut Reihana, Minggu (7/8/2022).
"Sementara kabupaten/kota lainnya di Lampung angka kesakitan malarianya ada di angka 0 per seribu penduduk," lanjut dia.
Lebih lanjut, empat kabupaten dan kota yang tergolong masih endemis malaria itu terinci kembali menjadi 37 desa.
"Jumlah desa endemis 37 desa dari total desa 2.435 desa di Lampung," jelas dia.
Yakni, 24 desa di Pesawaran, 9 desa di Pesisir Barat, 3 desa di Lampung Selatan dan 1 desa di Bandar Lampung.
Dijelaskannya, hampir semua sebab malaria di setiap daerah adalah sama.
Baca juga: Polisi Tak Tangani Kecelakaan Mobil Hyundai Palisade Aspri Hotman Paris di Lampung
Baca juga: BP2MI Lampung Proses Pemulangan Pekerja Migran Asal Mesuji, Depresi di Malaysia
Penyebabnya tak lain adalah aktivitas nyamuk Anopheles.
"Nyamuk malaria ini ada lokasi spesifik, pinggir pantai misal,,"
"Jadi memang desa-desa yang banyak terserang malaria ada di daerah tersebut, dimana ada Anopheles Sundaicus," jelas dia.
Untuk menempuh tahun 2025 bebas malaria, kata Reihana, daerah-daerah endemis sudah diberikan bantuan berupa kelambu.
Hal itu agar manusia dapat terhindar dari gigitan nyamuk malaria.
"Karena nyamuk malaria aktif pada malam hari, yakni dari pukul 6 malam sampai 6 pagi," ungkap dia.
Serang Segala Usia
Malaria di Lampung, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat rekam kasus malaria berdasarkan kelompok usia
Dalam laporan tersebut, setiap kelompok usia pernah menjadi korban penyakit menular itu.
Dan berikut adalah rekapitulasi angka kasus malaria pada semester pertama tahun 2022 ini, terhitung mulai Januari 2022 hingga Juni 2022.
Usia 1-4 tahun, jumlah kasus 17 kasus malaria.
Usia 5-8 tahun (46)
Usia 10-14 tahun (59)
Usia 15-64 tahun (425)
Lebih dari 64 tahun (11)
(Tribun Lampung.co.id / V Soma Ferrer)