Tribun Lampung Award 2022

Wagub Chusnunia Chalim Buka Tribun Lampung Award 2022

Kegiatan Tribun Lampung Award 2022 dibuka dengan ditandai menekan sirene oleh Wagub Lampung Chusnunia Chalim, yang akrab disapa Nunik.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Wagub Lampung Chusnunia Chalim bersama pimpinan Tribun Lampung, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dan Bupati Tulangbawang Winarti membuka Tribun Lampung Award, Rabu (10/8/2022) malam di Lapangan Saburai Bandar Lampung. 

Atas instruksi Gubernur, sejumlah pemangku kepentingan mengadakan sosialisasi secara bertahap kepada para pelaku UMKM terpilih yang memiliki potensi memasarkan produk secara digital.

“Ini menjadi suatu gerakan. Salah satunya, pengadaan barang dan jasa melalui aplikasi Sibela (Sistem Belanja Langsung) yang 40 persennya ke UMKM,” ungkap Arinal.

"Kami juga melaksanakan pelatihan UMKM, mempertemukan mereka dengan marketplace,” imbuhnya.

Perlahan, setelah pembatasan kegiatan masyarakat berkurang dan pandemi Covid-19 mulai melandai, Pemprov Lampung melalui Dinas Koperasi dan UMKM memberikan ruang bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara offline atau langsung.

"Dinas Koperasi dan UMKM, kemudian Disperindag (Perindustrian dan Perdagangan), pernah mengadakan bazar di beberapa tempat. Pemprov juga bersinergi dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) mengadakan expo atau bazar dengan skala terbatas, karena masih pandemi, dan implikasinya baik,” katanya.

Ia mencontohkan pada gelaran Lampung Craft, Pemprov mendorong para pemangku kepentingan bersama Dekranasda menghelat pameran terbatas untuk para pelaku UMKM.

"Alhamdulillah, transaksinya ketika itu mencapai Rp 1 miliar lebih. Pemprov juga pernah melaksanakan bazar yang sifatnya lebih terfokus pada tapis, di Hotel Sheraton, pada 2021. Alhamdulillah transaksinya hampir Rp 600 juta,” beber Arinal.

“Kami mendorong bagaimana para pelaku UMKM tetap bergairah pada masa pandemi,” tambahnya.

Upaya ‘intervensi’ Pemprov Lampung ini, menurut Samsurijal, cukup efektif sehingga para pelaku UMKM bisa bertahan dan bangkit. 

Ia bahkan menceritakan ada pelaku UMKM yang produksi dan pemasaran produknya meningkat dua kali lipat di tengah pandemi. 

Itu karena pelaku UMKM tersebut secara cepat bertransformasi ke pemasaran digital.

Sebelum masa pandemi, saat pemasaran produk masih tertumpu pada offline, lanjut Arinal, banyak pelaku UMKM tidak terlalu menghiraukan pemasaran secara online melalui digital marketing.

“Tapi, dengan mengenal teknologi informasi, mengenal digital marketing, jaringan usaha mereka saat ini justru menjadi lebih luas ketimbang ketika masih mengandalkan pemasaran secara offline. Nah, yang seperti ini kami dorong menjadi model untuk pelaku UMKM lainnya. Dia bisa menjadi influencer bagi pelaku UMKM lain,” ucapnya.

Gong dari semua upaya ‘intervensi’ Pemprov Lampung tersebut adalah munculnya inisiatif Gubernur Arinal yang menginginkan berdirinya UMKM Center. 

UMKM Center akan menjadi pusat dari hilirisasi seluruh produk-produk UMKM di Lampung.

“Rencananya, UMKM Center akan berlokasi d ikawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Ini langkah dan atensi Pak Gubernur untuk pengembangan UMKM. Sekarang sedang on process, sudah mendekati finalisasi," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved