Berita Lampung

Pj Bupati Pringsewu minta Peringatan HUT ke-77 RI Jadikan Momen Kebangkitan Bersama

Indonesia khususnya Pringsewu setelah 29 bulan mengalami masa pandemi Covid-19, dapat menjadikan HUT ke-77 RI sebagai momen kebangkitan bersama.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id / Riana Mita
Pringsewu gelar upacara bendera merah putih memeringati HUT ke-77 RI 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Pemerintah Kabupate (Pemkab) Pringsewu gelar upacara bendera merah putih memeringati HUT ke-77 RI di lapangan setempat, Rabu (17/08/2022)

Peringatan HUT ke-77 RI dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti seluruh jajaran Pemkab Pringsewu.

Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah mengatakan, peringatan HUT ke-77 RI tahun 2022 bertemakan Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.

Dalam pidatonya, Adi mengajak masyarakat Pringsewu bangkit dan kembali menumbuhkan rasa nasionalisme.

Ia mengungkapkan, Indonesia khususnya Pringsewu setelah 29 bulan mengalami masa pandemi Covid-19, dapat menjadikan HUT ke-77 RI sebagai momen kebangkitan bersama.

Baca juga: Anak Mr Gele Harun Berharap Sang Ayah Jadi Pahlawan Nasional Asal Lampung

Baca juga: Masyarakat Nunggal Rejo Lampung Tengah Ikuti Upacara HUT ke-77 RI dengan Berpakaian Unik

"Sudah kurang lebih 2 tahun pandemi Covid-19, momen ini mari kita jadikan upaya untuk bangkit di semua sektor dan lini,"

"Baik ekonomi, pariwisata maupun yang lainnya," katanya.

Meski sempat terpuruk, lanjut Adi, semua elemen masyarakat Pringsewu bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan dan bangkit bersama.

Semangat gotong royong bertujuan untuk mencapai percepatan pemulihan kondisi di semua sektor.

Sehingga Pringsewu siap menghadapi tantangan global.

Selain itu, Adi juga mengungkapkan, HUT ke-77 RI juga dapat dijadikan momen untuk terus menumbuhkan rasa nasionalime.

"Di hari kebangkitan ini kita juga harus terus menumbuhakan rasa nasionlisme," 

Baca juga: Nathalie Holscher Tak Ingin Sakit, Senggolan untuk Sule Jadi Sorotan

Baca juga: Bukan Gisel, Gading Marten Serius Mau Nikahi Artis Ternama

"Semangat jiwa nasionilsme ini harus dimiliki seluruh masyarakat, terutama pelajar yang memiliki jiwa muda," lanjutnya.

Menurutnya, kondisi masyarakat yang dinamis menjadi tantangan tersendiri untuk anak muda membentengi diri dari berbagai pengaruh negatif globalisasi. 

Apalagi pelajar atau generasi muda di Pringsewu adalah generasi penurus bangsa.

"Seperti kita ketahui, Pringsewu ini kan masih dalam masa pembangunan, jadi butuh semangat nasionalisme yang tinggi dari generasi muda," ungkapnya.

Adapun rentetan acara HUT RI di Pringsewu dilanjutkan dengan menghadiri video conference detik-detik proklamsi dari istana negera.

Acara menghadiri detik-detik proklamasi tersebut berlangsung di aula kantor Bupati Pringsewu.

Detik-detik proklamasi terabut dimulai pukul 10.00 WIB.

Diketahui, Pj Bupati Adi Erlansyah sebelum mengahdiri detik-detik proklamasi terlebih dahulu melakukan ziarah di makam pahlawan Kecamatan Sukoharjo.

Kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang dihadiri oleh pahlawan veteran di Pringsewu.

Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowi, Ketua DPR Pringsewu, Suherman, Jajaran Kesbangpol Pringsewu, Jajaran Kejari Pringsewu, jajaran Dinas Perhubungan Pringsewu serta seluruh tamu undangan.

Lambar beri penghargaan Mr Gele Harun

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat memberikan penghargaan kepada almarhum Mr Gele Harun Nasution yang merupakan pejuang kemerdekaan di Pahlawan Provinsi Lampung.

Pemberian penghargaan bertepatan dengan peringatan HUT ke-77 RI di lapangan Indrapati Cakra Negara, Lampung Barat, Rabu (17/8/2022).

Penghargaan yang diberikan Pemkab Lampung Barat sebagai bentuk penghargaan atas jasa Mr Gele Harus dalam melawan menjajah di Lampung Barat.

“Alm Gele Harun merupakan seorang pahlawan yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di wilayah Lampung,” kata Parosil Mabsus selaku Bupati Lampung Barat.

“Kecamatan Way Tenong merupakan pusat Pemerintahan dan benteng terakhir almarhum Gele Harun dalam mempertahankan kemerdekaan RI di Lampung,” ujar Parosil menambahkan.

Dikatakannya, pemberian penghargaan sebagai bentuk penghormatan Pemkab Lampung Barat terhadap jasa dari Gele Harun yang merupakan pejuang kemerdekaan dan pahlawan Provinsi Lampung.

Rencananya, penghargaan dari Pemkab Lampung Barat akan diberikan langsung oleh Parosil Mabsus kepada anak bungsu Mr Gele Harun yaitu Mulkarnaen Gele Harun di kediamannya di kota Bandar Lampung.

Karena, pihak keluarga tidak dapat datang langsung ke Lampung Barat.

Pasalnya, kondisi kesehatan dari anak bungsu Mr Gele Harun Nasution, Mulkarnaen Gele Harun sedang kurang stabil.

“Dikonfirmasi bahwa putra beliau berhalangan hadir karena saat ini kondisi kesehatannya belum stabil,” kata Domi selaku Kabag Tata Pemerintahan Setda Lampung Barat.

Ditambahkannya, penyerahan penghargaan rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mambsus.

“Untuk waktunya, Insya Allah dalam waktu dekat ini tentunya masih dalam momentum HUT RI,” ungkap Domi.

Pihak keluarga mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh Pemkab Lampung Barat kepada almarhum Gele Harun.

"Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Parosil beserta jajarannya yang telah memberikan penghargaan kepada ayahanda kami,” kata Mulkarnaen Gele Harun saat diwawancarai via telfon.

“Beliau telah berjuang demi kemerdekaan RI dan menjadikan Lampung Barat sebagai benteng terakhir perjuangannya,” ungkap Mulkarnaen.

Diketahui bahwa Mr Gele Harun Nasution merupakan pejuang kemerdekaan. Dirinya melawan penjajah Belanda dengan memakai strategi perang gerilya.

Perang gerilya yang dilakukan oleh Gele Harun Nasution semasa agresi militer Belanda II dilakukan setelah Tanjung Karang kota pentingnya di Lampung ditaklukan oleh Belanda.

Strategi ini juga sesuai perintah kilat No.1 dari Panglima Besar Jendral Sudirman kepada seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Diketahui, pada 5 Januari 1949  Mr Gele Harun diberi kepercayaan sebagai Acting Residen Lampung (kepala pemerintahan darurat) menggantikan Residen Rukadi.

Dirinya memindahkan keresidenan dari Pringsewu ke Talang Padang, karena Belanda masuk ke Pringsewu.

Serangan yang terus menerus dilakukan Belanda, membuat Gele Harun dan anak buahnya terpaksa berpindah-pindah. Hingga sampai di Sumber Jaya, Lampung Barat.

Di wilayah Way Tenong, Gele Harun dan anak buahnya dengan segala keterbatasannya terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Dalam perjuangan griliya itu, Mr Gele Harun harus kehilangan putrinya Herlinawati yang baru berusia 8 bulan.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved