Berita Lampung
Masyarakat Nunggal Rejo Lampung Tengah Ikuti Upacara HUT ke-77 RI dengan Berpakaian Unik
Masyarakat Nunggal Rejo Lampung Tengah menggelar upacara HUT ke-77 RI dengan mengenakan pakaian unik, mulai dari seragam SD hingga pakaian adat.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Upacara bendera tanggal 17 Agustus menjadi momentum penting dalam memperingati HUT ke-77 RI.
Tak mau kalah dengan siswa/i yang melaksanakan upacara bendera, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan upacara di desa masing-masing.
Seperti di Dusun IV Sindangsari, Kelurahan Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, masyarakat menggelar upacara bendera yang dihadiri masyarakat sekitar dan perangkat desa.
Uniknya, masyarakat yang berpartisipasi sebagai peserta upacara menggunakan pakaian unik dan menarik perhatian masyarakat.
Aris, selaku bayan dan peserta upacara yang berpakaian SD mengatakan, aparat desa sangat mendukung acara yang diselenggarakan hari ini.
Baca juga: Polres Way Kanan Tangkap Pelaku Pencurian Buah Sawit Sebanyak 398 Tandan
Baca juga: Jadi Pembina Upacara HUT ke-77 RI, Arinal Ajak Masyarakat Gotong Royong Bangkit dari Pandemi Covid
Aris mengatakan, kostum yang dikenakannya selain memeriahkan kemerdekaan dengan cara unik, ia bertujuan untuk mengingatkan warga betapa pentingnya pendidikan bagi anak dalam kemajuan Bangsa.
"Pendidikan tak hanya untuk anak saja, tapi untuk keluarga sebagai lini terdepan dalam memberikan pendidikan," ujar Aris.
Aris mengatakan, ia berkontribusi dengan berpakaian SD karena dengan adanya partisipasi dari aparat desa dan pakaian unik yang dikenakan guna mendukung acara tersebut agar lebih meriah.
Suharna, selaku pembina upacara mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya masyarakat memeriahkan kemerdekaan HUT ke-77 RI.
Ia menambahkan, kostum peserta upacara sengaja dibuat unik agar kembali membangkitkan semangat masyarakat dalam menyongsong hari Kemerdekaan.
"Bapak-bapak berpakaian SD, pakaian silat khas Jawa Barat, pemuda berpakaian polisi dan tentara, badut, anak-anak berpakaian adat Jawa, pemuda mengenakan toga wisuda, ibu-ibu gendong jamu, dan kostum bapak gendong anak," ujar Suharna kepada Tribun Lampung (17/8/22).
Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian atas kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keanekaragaman budaya.
Suharna menjelaskan, pasca upacara bendera, masyarakat melanjutkan kegiatan pawai beriringan dengan arak-arakan masyarakat dan mobil hias. kemudian kembali ke lapangan untuk kegiatan pemotongan tumpeng, menandakan dibukanya acara memeriahkan hari Kemerdekaan.
"Pawai dimaksudkan untuk menjalin kebersamaan dalam perbedaan dan untuk memajukan Desa dalam persatuan," ujar Pembina upacara.
Pawai tersebut dilaksanakan dengan berjalan mengelilingi desa dengan titik kumpul di Lapangan Nunggalrejo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.