Berita Lampung
Dinilai Berhasil, Tokoh Adat Ramai-ramai Beri Penghargaan Polres Lampung Tengah
Penghargaan untuk Polres Lampung Tengah itu disampaikan Tokoh Adat, Rabu (17/8/2022) lalu di Aula Atmani Wedhana.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polres Lampung Tengah mendapat penghargaan dari para Tokoh Adat dan masyarakat atas kinerjanya dalam mengungkap tindak pidana di wilayah setempat.
Penghargaan untuk Polres Lampung Tengah itu disampaikan Tokoh Adat, Rabu (17/8/2022) lalu di Aula Atmani Wedhana.
Tokoh Adat memberi pernghargaan Polres Lampung Tengah karena dinilai berhasil mengungkap tindak pidana secara cepat, tepat, dan akurat.
Juga atas pelayanan masyarakat yang humanis dan dinilai berhasil memelihara Kamtibmas yang kondusif.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menerima langsung penghargaan itu didampingi para Pejabat Utama Polres.
Baca juga: Upacara HUT RI ke-77, Paskibra Terobos Kubang Lapangan Merdeka Lampung Tengah
Baca juga: Kelompok Tani Lampung Tengah Juara Nasional Produktivitas Padi, Jagung dan Kedelai
Penghargaan diantaranya dari tokoh masyarakat Terbanggi Besar, yang diserahkan Hermansyah gelar Minak Puset Bangjaya.
Sobirim dengan gelar Suttan Pengeran Rajo Negara dari Terbanggi Besar juga menyampaikan ungkapan terimakasih dan apresiasi.
"Beberapa waktu lalu Polres (Lampung Tengah) berhasil mengungkap hal-hal yang melanggar hukum pidana secara cepat ,tepat dan akurat," ujarnya.
"Alhamdulillah ada perubahan dari segi keamanan dan semakin membaik," tambahnya.
Selain itu tokoh adat Rajabasa, Bandar Lampung, juga turut hadir di aula Atmani Wedhana untuk memberi penghargaan Polres Lampung Tengah berkat keberhasilan mengungkap kasus pembunuhan dalam waktu singkat.
Masyarakat juga menginginkan pelayanan dan keamanan supaya terus ditingkatkan.
Kemudian tokoh adat Mataram Udik, Seputih Timur, Lampung Tengah Darwan Abdulah, gelar Sultan Tuan Lalang Jagat mengatakan, sudah menjadi keputusan dewan adat Seputih Timur, untuk memberikan apresiasi dan menyampaikan ungkapan terimakasih.
Baca juga: Polsubsektor Kotagajah Diresmikan, Kapolres Lampung Tengah Minta Kondusifitas Ditingkatkan
Baca juga: DPRD Lampung Tengah Berencana Bentuk Pansus Infrastruktur, Soroti Jalan Rusak Parah
"Kami tokoh adat dari Seputih Timur, mengapresiasi kinerja Polres Lampung Tengah selama ini, Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya telah melakukan tugasnya berbaur sampai ke akar-akar masyarakat," ujarnya.
Darwan Abdulah mengatakan, apa yang dilakukan oleh AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mungkin belum pernah dilakukan oleh Kapolres yang terdahulu.
Dalam hal menjaga keamanan, pihaknya selalu berkoordinasi tentang Kamtibmas dan jajaran Kepolisian yang berada wilayahnya.
"Alhamdulillah setiap kasus yang ada di Seputih Timur, bisa tuntas sebelum 1x24 jam," kata pria bergelar Sultan Tuan Lalang Jagat.
Menurutnya dulu Jalan Lintas Timur Seputih Timur rawan kriminalitas. "Saat ini Alhamdulillah sudah bisa teratasi," tuturnya.
Selain itu, selaku masyarakat, dia meminta agar suara motor yang bising lebih ditertibkan lagi.
"Karena hal tersebut bisa memicu persoalan di tengah masyarakat" tambahnya.
Tokoh adat asal Rajabasa, Bandar Lampung Amrin Ayub gelar Tuan Pengiran, yang langsung menyerahkan penghargaan kepada Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah.
Tuan Pengiran mengatakan, saat ini jika tidak kuat mempertahankan adat budaya, maka adat budaya akan punah.
"Kita belajar dari berbagai daerah sehingga bisa mempertahankan adat istiadat," kata Amrin Ayub.
Menurut Tuan Pengiran, pihaknya sengaja mengkondisikan agar bisa mengadakan pertemuan dengan pihak Polres Lampung Tengah.
"Sengaja betul kami kondisikan bagaimana bisa ada pertemuan dengan Kapolres Lampung Tengah. Karena ada salah satu kejadian yang diungkap Polres Lampung Tengah, korbanya adalah warga kami," katanya.
"Korbanya adalah keluarga kami, dari Rajabasa Bandar Lampung. Terimakasih atas terungkapnya kasus pembunuhan warga Kami, dalam waktu cepat dan singkat," tambah Amrin Ayub.
Atas nama tokoh adat Rajabasa, dia meminta agar pelaku pembunuhan terhadap TRZ bisa dihukum berat. Karena telah melakukan pembunuhan dengan keji mirip dengan perlakuan PKI.
"Terimakasih kepada Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas atas keberhasilanya dalam pengungkapan pembunuhan terhadap TRZ warga Rajabasa Banda Lampung, yang hanya butuh waktu 36 jam," katanya.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menyampaikan terimakasih atas penghargaan dari para tokoh masyarakat atas kinerja Polri khususnya Polres Lampung Tengah.
"Kami merasa terharu dan terapresiasi," ujarnya.
AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, semua masyarakat menyadari, merasakan keinginan yang tinggi untuk menciptakan situasi Kamtibmas Kondusif, aman dan tertib.
Menurut Kapolres, kemananan menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Karena rasio Anggota polres Lamteng yang idealnya seribu personel, faktanya yang ada kurang dari 800 Personel.
Kapolres menjelaskan tugas pokok Polri yaitu sebagai pelayan,pengayom dan pelindung masyarakat, penegak hukum serta pemelihara Kamtibmas tidak akan pernah bisa berdiri sendiri.
Selalu kita bersinergi, berkoordinas dan berkolaborasi guna meminimalisir potensi konflik maupun gangguan Kamtibmas yang ada di masyarakat.
‘’Ada masalah kecil, bisa kita hilangkan. Jika ada masalah besar bisa dikecilkan dengan adanya komunikasi. Komunikasi bagus koordinasinya enak, koordinasi sudah enak pasti kolaborasinya dapat berjalan dengan optimal,’’ tambahnya.
Kapolres menekankan keamanan itu nomor satu. Kalau kemanaan tidak ada maka kerugian itu luar biasa.
Menurut AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, jika keamanan itu terjamin maka segala aspek atau Ipoleksosbudhankam akan berkembang.
"Intelektual akan berkembang, politik akan berkembang, sosial, budaya,ekonomi akan berkembang sehingga semua masyarakat akan sejahtera," kata Kapolres.
AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas yang aman,damai serta kondusif diwilayah Kab.Lampung Tengah.''demikian pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Fajar IhwaniSidiq)