Liputan Khusus
Peredaran Uang Palsu di Lampung, Korbannya Pedagang Keliling hingga Pemilik Warung
Peredaran uang palsu di Lampung harus diwaspadai. Sudah banyak warga menjadi korban, mulai dari pedagang sayur keliling, kue keliling, warung.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Gustina Asmara
"Saat itu saya masih tidak sadar dan tidak ingat dengan pelaku. Dan saya memberi tukaran satu lembar uang palsu 100 ribu dengan pecahan uang Rp 50 ribu dua lembar. Saat di rumah baru diperiksa dan tersadar kalau sudah ditipu lagi," tuturnya lemas.
Tidak sampai di situ, kata Rus, baru-baru ini ia hampir saja menjadi korban peredaran uang palsu itu lagi. Kali ini kata Rusmini, ia sudah ingat dengan pelaku.
"Jadi ada dua laki-laki berpura-pura mau belanja dengan pecahan 100 ribu. Terus saya perhatikan mereka, dan saya teringat perawakan laki-laki yang sudah menipu saya sebelumnya. Ternyata itu laki-laki tersebut. Saya pun ngomong kalau itu uang palsu dan dia sudah menipu saya dua kali. Mereka pun langsung pergi, ngebut dengan motornya," jelasnya.
Beraksi di Warung
Korban peredaran uang palsu lainnya adalah Mar (58), warga Kemiling Bandar Lampung. Ia bercerita, telah tertipu pengedar uang palsu pada Minggu 7 Agustus lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia mengatakan, pelaku membeli rokok sebungkus Rp 22 ribu di warungnya dengan pecahan 100 ribu yang ternyata uang palsu. Saat itu kondisi warung sedang sepi.
"Saya sempat tanya apa ada uang pas. Namun pelaku mengalihkan pembicaraan dengan bercerita soal sembako yang beranjak naik. Kemudian saya berikan kembalian Rp 78 ribu," jelasnya.
Mar mengatakan, pelaku tersebut memiliki tubuh tinggi dengan potongan rambut cepak dan menggunakan helm.
Setelah pelaku pergi dengan motornya, Mar tiba-tiba memiliki perasaan tidak enak dengan pecahan 100 ribu yang diterimanya dari pengendara motor tersebut.
"Saya kok ngerasain uang itu seperti palsu. Saya tanyakan ke pembeli lainnya yang merupakan tetangga saya, ternyata benar uang yang dipakai pembeli bapak-bapak itu uang palsu," kata Mar.
Kemudian ia menerawang uang palsu tersebut dan gambarnya hitam seperti uang mainan.
Mar ternyata bukan kali ini saja menjadi korban peredaran uang palsu, namun sudah 4 kali pada tahun ini.
"Dua kali pecahan 100 ribu dan 2 kali juga pecahan 50 ribu, belanja ke warung saya. Terbaru kemarin, pecahan dengan 100 ribu lagi," bebernya.
Pura-pura Beli Kue
Korban peredaran uang palsu berikutnya yakni pedagang kue keliling, Nur (62), warga Kemiling, Kota Bandar Lampung.