Lampung Bangkit

Ketimpangan Pembangunan Menjadi Sorotan Hantoni Hasan untuk Menuju 'Lampung Bangkit'

Kesenjangan pembangunan menjadi persoalan yang mesti di urai untuk menekan angka kemiskinan di Lampung.

Ist
Hantoni Hasan, Mantan Anggota DPRD provinsi Lampung 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Kesenjangan pembangunan menjadi persoalan yang mesti di urai untuk menekan angka kemiskinan di Lampung.

Kondisi ini memicu terjadinya ketimpangan kemajuan daerah di Lampung.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan menilai, problem ini menjadi pemicu masih adanya tingkat kemiskinan yang disebabkan kesenjangan pembangunan antar daerah.

Melihat kondisi itu, Hantoni berniat maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024 mendatang, untuk mengurai persoalan kesenjangan pembangunan itu.

Untuk maju dalam kontestasi Pilgub 2024 mendatang, Hantoni mengusung tagline 'Lampung Bangkit'.

"Contoh misalnya, kita lihat Mesuji kemudian Tulangbawang dan Lampung Barat, itu kan masih tertinggal kalau dibandingkan dengan misalnya Kota Bandar Lampung atau misalnya Metro," ungkap Hantoni Hasan, dalam wawancara ekslusif dengan Tribun Lampung, Kamis (25/08/20220).

Tidak hanya ketimpangan antar Kabupaten atau Kota saja, di dalam satu Kabupaten atau Kota pun, Hantoni menilai, masih terdapat ketimpangan yang memicu kesenjangan.

"Misalnya kalau di Bandar Lampung, harga ikan antara teman-teman yang tinggal di pesisir dengan yang di tengah kota itu beda. Begitu juga misalnya di Kabupaten. Mereka yang dekat dengan kota bisa beda dengan di pelosok," ungkap Hantoni.

Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap jumlah perputaran uang diwilayah tersebut.

"Misalnya lagi di Tulangbawang, kondisi di Unit 2 dibandingkan dengan di pelosok itu terjadi juga kesenjangan-kesenjangan," papar pengusung tagline "Lampung Bangkit" ini.

"Begitu juga Lampung Selatan dan Lampung Timur, daerah-daerah pesisir dibandingkan daerah-daerah tengahnya itu berbeda (perkembangannya)," sambung Hantoni.

Melihat fenomena itu, Hantoni menilai kedepan harus ada formulasi keadilan dalam pembangunan.

Sehingga tidak terjadi ketimpangan yang memicu kesenjangan sosial yang berdampak pada munculnya kasus kemiskinan masyarakat.

"Harus kita atasi bersama melihat dari persoalan (kesenjangan) itu. Yang kita tahu itu belum tersentuh. Tentunya persoalan-persoalan itu tidak berdiri sendiri, pasti ada faktor yang saling terkait," ungkap Hantoni.

Dari faktor-faktor yang memicu terjadinya kesenjangan dan ketimpangan itu, Hantoni meyakini ada kunci untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Salah satu persoalan, ada persoalan pemimpin dan kepemimpinan. Karena bagaimanapun, pemerintah daerah itu memiliki kewenangan besar untuk berbuat, semestinya bisa berbuat banyak, kalau ada kemauan," tandas Hantoni. 

( Tribunlampung.co.id / Endra Zulkarnaen )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved